MinNeul's Home

FanFiction

Protected: Born to belong together (Part 9)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


(OneShoot) The Power Of Nine Girls


(OneShoot) The Power Of Nine Girls

Author : ^^dierenzitudienaorenz^^
Genre : Friendship, Drama

Type : Oneshoot

Cast : Kim So eun, Go Hye Sun, Go Ara, Go Ah Sung, Jung So Min, Park Shin Hye, Park Ji Yeon, Seohyun, Moon Geun Young

Ini cerita tentang kami. 9 orang siswi dari SMA KGI. Kami dipertemukan dan dikumpulkan oleh Ibu Yo won.

 

Kami masuk kelas khusus,, kelas yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang terpilih yang memiliki potensi dan berprestasi. Tahukah kalian ?.. SMA KGI adalah sekolah khusus yeoja, jadi tidak ada seorang namja pun yang bersekolah disini. Kami tinggal di asrama dan hanya diperbolehkan pulang pada saat liburan saja, tapi itu tidak lantas membuat kami bosan. Kami senang dan bangga bisa bersekolah di sini, sekolah yang begitu populer di kalangan masyarakat Korea. Sekolah yang memiliki akreditasi dan kredibilitas yang tak perlu diragukan lagi. Serta didukung oleh fasilitas yang memadai dan staf pengajar yang kompeten di bidangnya. Inilah yang slalu membuat kami bersemangat untuk belajar.

 

Dan… inilah kami… 9 orang siswi yang tergabung dalam kelas khusus ”Lingkaran Cahaya” Kenapa Lingkaran Cahaya?.. Karna ketika kami berkumpul,, kami membentuk sebuah lingkaran,,  dan terpancarlah cahaya indah yang menerangi sekelilingnya. Banyak yang menyebut kami sebagai 9 bidadari dari SMA KGI, ahhh.. rasanya itu terlalu berlebihan.

Kalian ingin tau siapa kami?… Baiklah, kami akan memperkenalkan diri.

1. Kim So Eun

Penyuka warna biru, pandai dalam berkomunikasi,, aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi sekolah,, selain itu So Eun juga merupakan Koordinator dari Radio SMA KGI dan menjadi salah satu dari penyiar di radio tersebut.

2. Go Hye Sun

Lembut, Keibuan, Penyuka anak-anak,, menjadi tempat curhat bagi Lingkaran cahaya, menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan sastra,, jago nulis dan baca puisi.

3. Moon Geun Yoong

Kompeten dalam bidang politik, selalu up to date tentang berita-berita pemerintahan Korea, jago debat, dan impian terbesarnya adalah menjadi Menteri.

4. Park Ji Yeon


Seorang Komikus, jago gambar, penyuka warna pink,, feminim,, lucu,, kehadirannya selalu bisa membuat suasana menjadi menyenangkan.

5. Go Ara

Kreatif, jago dalam Computer Design,, di juluki Miss. Matching oleh Personel Lingkaran Cahaya karna Ara begitu Fashionable dan hampir selau memperhatikan penampilannya kapanpun dan dimanapun.

6. Jung So min

Termasuk yang paling manja di antara Personel Lingkaran Cahaya, penyuka warna hijau, pecinta kebersihan, tak boleh ada sedikitpun debu yang terlihat, aktifis lingkungan hidup. Paling Rajin dalam Kampanye Save Our world,, Stop Global Warming

7. Go Ah Sung

Paling jago dalam mata pelajaran berhitung. Merupakan siswi berprestasi yang sering mengikuti olimpiade,, selalu mendapat juara umum,, menguasai 3 bahasa (Korea,, Jepang,, Inggris)

8. Seohyun

Suaranya merdu, memiliki solidaritas dan Kepekaan yang tinggi terhadap sesama,, hobinya adalah menyelenggarakan kegiatan bakti sosial.

9. Park Shin Hye

Cuek, Tegas, Jago Karate,, selalu berusaha melindungi teman-temannya. Shin Hye sudah banyak mengoleksi berbagai medali dari hasil kejuaraan karate yang diikutinya.

Cerita pun dimulai dari sini… Dari asrama yang kami huni… Sudah 3 bulan kami bersama.. Seperti biasa,, hari ini kamipun menjalani rutinitas kami sebagai siswi. Kami menuju kantin untuk sarapan, seketika itu pula pandangan siswi-siswi yang berada di sana tertuju pada kami. Memang sejak nama lingkaran cahaya dipublikasikan, kami seolah-olah menjelma menjadi selebritis SMA KGI. Disetiap perbincangan selalu terselip nama “Lingkaran Cahaya”. Bulletin,, mading,, bahkan Radio sekolah selalu saja membahas tentang profil dan prestasi kami. Bisa dibilang lingkaran cahaya merupakan icon kebanggaan dari SMA KGI.

Sambil makan, kami pun berbincang. Dimulai dengan So Eun yang membuka pembicaraan “Teman-teman,, Bagaimana dengan perkembangan proyek kalian masing-masing?.. Sudah sampai tahap mana?…
“Sampai saat ini,, aku masih mencari pemain yang cocok memerankan drama musikalku,, rencananya akan ada audisi terbuka,, siapa yang mau ikut?… “tawar Hye Sun.

“aku maaaaaaaauuuuuu…” jawab Lingkaran Cahaya terkecuali Shin Hye dan Ah Sung. Hye Sun pun melirik keduanya “Kenapa kalian tak berminat untuk ikut?…” tanya Hye Sun.
“Mianhaeyo,, aku tidak merasa tertarik” jawab Shin Hye.
“ayolah Hyennie-ah…  ikut sajaaa” rayu So Min dengan gaya Manja sambil menarik lengan seragam Shin Hye.
Kemudian Shin Hye memberikan isyarat dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Maaf Hye Sun,, aku harus berkonsentrasi untuk menyiapkan diri menuju Olimpiade Matematika yang aku ikuti” ucap Ah Sung
“Ya sudah,, kalo Shin Hye tak mau,, tak usah dipaksa,, Ah Sung… Ganbatte Kudasai !!! ” ucap So Eun.
“kalau kau,, sudah sampai mana persiapannya?” tanya Hye Sun pada So Eun
So Eun Menjawab “Masih mencari tema yang cocok untuk episode GIA (Girls In Action) selanjutnya”
“apakah perlu bantuan?” tanya Ara
“Sejauh ini belum,, tapi kalau aku  butuh bantuan,, aku pasti langsung mencari kalian” ucap So Eun “Oiya Ara,, aku dengar kau mendapatkan partner untuk membantu menyelesaikan proyek design grafismu. “sambung So Eun”
“Iya memang benar,, tapi aku belum pernah bertemu dengan mereka karena mereka beda sekolah dengan kita”.
“Apakah kau kenal dengan mereka?”tanya So Eun.
“Tidak,, aku tak mengenal mereka. Menurut informasi yang aku dapat,, mereka adalah siswa dari SMA Shihwa.
“SMA Shinhwa? bukankah itu SMA khusus laki-laki,, bagaimana bisa kau satu kelompok dengan mereka?… kali ini Geun Yong yang bertanya.
“Itu sudah jadi kebijakan dari Panitia Kompetisi Design Grafis ini,, aku tak bisa menolak” jelas Ara.
“Kalau begitu,, kau harus hati-hati Ara,, jangan-jangan kau malah kepincut dengan salah satu dari mereka,, hihihi… ujar Ji yeon sambil tertawa cekikikan.
“Hush,, kau ini hobi sekali meledekku” ucap Ara sambil menggelitiki perut Ji Yeon.
Merekapun tertawa bersama…
“Teman-teman.. aku butuh bantuan kalian” tiba-tiba Seohyun mengeluarkan suara.
“Bantuan apa?” Tanya Ah Sung
“Jika kalian tak keberatan, aku ingin kalian menyumbangkan barang yang kalian punya,, apapun itu utuk dilelang dan hasilnya akan disumbangkan ke Panti Asuhan anak-anak cacat,, bagaimana?…
“Setuuuuujuuuuu….” jawab Lingkaran Cahaya
“Jeongmal Gomawo Chingudeul” ujar Seohyun
“Ada lagi yang ingin memberitahukan perkembangannya?” Tanya So Eun
“Aku” jawab Geun Yong. “Aku mau memberitahu kabar gembira”sambungnya.
“Apa itu?” tanya So Eun
“aku lolos seleksi untuk mengikuti study banding ke sekolah-sekolah yang ada di Jepang dan Inggris. Hasilnya aku laporkan melalui tulisan essay yang temanya membahas tentang sistem pendidikan di kedua negara tersebut. Selain itu,, aku pun diminta untuk mempresentasikan essayku kelak di hadapan pejabat-pejabat negara Korea” jelas Geun Yoong.
“Waaahhh… Kau hebat sekalii.. Kami senang mendengarnya,, Chukae” ujar Ah Sung mewakili Lingkaran Cahaya
Geun Yong pun tersenyum dan memeluk Ah Sung seraya berkata “Aku pun akan mendo’akanmu agar kau bisa mengikuti Olimpiade Matematika dan mendapatkan hasil yang terbaik,, bukankah begitu teman-teman?”
Betul sekaliiii… jawab Lingkaran Cahaya.
“Lalu,, bagaimana dengan kalian bertiga?” tanya So Eun sambil melirik ke arah Shin Hye, Ji Yeon, dan So Min. “Apa yang ingin kalian sampaikan?”sambungnya.
“Aku hanya perlu berlatih dan terus berlatih untuk pertandingan karate selanjutnya, targetku kali ini ingin mendapatkan medali emas” jawab Shin Hye
“Kalau aku,, sedang dalam tahap editing komik terbaruku,, mungkin sekitar 2 atau 3 bulan lagi akan segera dirilis”ucap Ji Yeon.
“Bagaimana dengan kau  So Min?” tanya So Eun.
“Hmm,, seperti biasa,, aku mengajak teman-teman semua untuk menggunakan produk ramah lingkungan,, dan mengumpulkan sampah-sampah plastik agar bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat,, dan… jangan lupa juga untuk memisahkan sampah Organik dan Anorganik.
“Siaaaaappp Ibu Lingkungan” jawab Lingkaran Cahaya secara bersamaan.

***********
Bukan kita yang memilih takdir,
tapi takdirlah yang memilih kita,
bagaimanapun, takdir bagaikan angin bagi seorang pemanah
Kita harus selalu mencoba untuk membidik dan melesatkannya
di saat yang paling tepat.

Takdirlah yang telah mempertemukan kami di sini. Di sekolah yang katanya sangat istimewa. Sekolah kebanggaan Korea. Kami disini, para bidadari cantik yang istimewa. kami ingin mencapai impian bersama,, berjalan beriringan menuju negeri kesuksesan. Semoga harapan ini dapat terwujud.

Malam hari… Bulan Sabit itu terlihat indah… ditemani sang bintang. Membuat siapapun yang memandangnya merasakan ketenangan. Begitu pun dengan Lingkaran Cahaya, secara bersamaan kami memandang langit malam itu…Andai bintang dan bulan bisa berbicara,, mungkin mereka akan berkata “Tak perlu takut ketika gelap telah melanda,, Karna kegelapan itu tak abadi,, akan ada esok hari yang memberikan cahaya baru”

*********
Musim semi tlah tiba… bunga-bunga mulai bermekaran dengan indahnya…
Moment ini digunakan oleh Bu Yoo Won untuk mengajak Lingkaran Cahaya bertamasya ke Taman Bunga.
Pagi sekali kami sudah bersiap…
Sepanjang perjalanan menuju Taman Bunga tak henti-hentinya mereka menyanyikan senandung lagu-lagu bahagia.

Berjalan di sekeliling alam
Sepanjang perjalanan
Terpukau  aku membaca pesan
Kebesaran ILLahi
Segalanya telah nampak sempurna…
Gunung ladang air angkasa raya…

Berarak pohon ditepi jalan…
sepanjang perjalanan
sejuknya sampai hinggap di hati
membuatku bahagia…

——- Edcoustic : Sepanjang Perjalanan ——-
Tibalah kami di Taman Bunga Korea…. Berkeliling melihat beraneka jenis bunga,, begitu indahnya…. diselingi dengan canda,, tawa,, dan tak lupa… mendokumentasikan moment yang tak kan terlupa ini… Tak ada yang bisa mengalahkan kenikmatan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama sahabat hati. Saling memberikan senyum tulus persahabatan.

Setelah puas berkeliling,, kami mencari tempat yang nyaman untuk duduk dan memakan bekal makanan yang telah disiapkan.

“Lingkaran cahaya,,, bagaimana pendapat kalian tentang wisata hari ini?… menyenangkan bukan?” tanya Bu Yo Woon membuka perbincangan.
“Ne… Sangaaatttt menyenangkan buuuu…” jawab Lingkaran Cahaya.
“Ayooo… Mari kita santap bekal makanan ini sambil menikmati keindahan Taman Bunga, Jal mokessemnida (selamat makan) ” ucap bu Yo won.
“Serbuuuuuuu…. ” seru Ji Yeon dengan antusias. Lingkaran cahaya segera mengambil makanan yang telah tersedia dan memakannya dengan lahap
Ketik mereka sedang asik makan… Bu Yo Won kembali berbicara “Tahukah kalian… Lingkaran cahaya ibarat bunga di hati ibu” . “Maksudnya apa bu?… ” tanya So Eun. “Kalian adalah 9 jenis bunga berbeda yang menghiasi taman hati ibu”
jawab Bu Yoo Won. “Ouuuhhhh,, so sweet…” seru Lingkaran cahaya serentak.

“Ah Sung” panggil Bu Yo Woon
“Ne…sonsengnim” jawab Ah Sung
“Kau bagaikan bunga teratai.

Bunga teratai, walaupun hidup di lingkungan yang kotor. Akan tetap anggun walaupun lingkungan ingin merusak, dan bahkan dialah yang menentukan kualitas lingkungannya. Dengan kondisi yang sedemikian kotornya, orang akan menganggapnya sebagai yang tidak berharga dan kotor, yang tidak pantas untuk diraih karena demikian kotornya tempat ia hidup. Tapi bunga teratai mempunyai bunga yang sangat indah dan bersih, bertolak belakang dengan lingkungannya yang kotor
Bunga yang hidupnya di atas air yang tenang dan kotor, dimana banyak serangga dan sumber penyakit hidup. Daunnya yang besar terapung di atas air dan dijadikan tempat loncatan kodok. Dia tampil dengan keindahan bunganya yang sangat menawan bagi yang melihatnya. Dia hidup dengan keindahan dan kebersihan yang demikian tanpa dipengaruhi oleh lingkungannya yang kotor. Betapapun kotornya tempat dia hidup, tapi keindahannya tetap terjaga dengan baik. Bahkan lingkungannya yang ingin merusak dirinya, bunga teratai tetap tumbuh dengan indahnya tanpa merusak lingkungannya.

Ah Sung teringat dengan kondisi keluarganya. Ia hanya tinggal bersama dengan ibunya yang sakit-sakitan. Ayahnya pergi begitu saja meninggalkan ia dan Ibunya ketika tau ibunya mengidap penyakit kanker. Kakak laki-laki satu-satunya yang menjadi tulang punggung keluarga mengalami kecelakaan ketika ia sedang bekerja dan sekarang menjadi lumpuh. Untungnya ia mendapat beasiswa penuh untuk bersekolah di SMA KGI karna kecerdasannya sehingga ia tak merepotkan ibunya. Tak terasa butir-butir air mata menetes di pipinya. “yaaaa… aku harus menjadi bunga teratai yang kuat” tekad Ah Sung dalam hati.

“Seohyun” panggil Bu Yo Won
“Ne.. sonsengnim” jawab Seohyun.
“Kau bagaikan Bunga Matahari,

 

ia dinamakan bunga matahari karena ia selalu setia mengikuti kemana arah matahari bergulir,coba perhatikan pada pagi hari bunga matahari akan menghadap kearah timur,kearah matahari terbit dan dia terus mengikutinya seiring matahari bergerak kesebelah barat tempat matahari terbenam. Jadi kalau diibaratkan dengan manusia maka ia adalah seorang hamba yang setia mengikuti kemana saja tuannya pergi. Kau tipe orang yang setia dan patuh  tanpa banyak protes. Kau setia pada teman-temanmu, pada keluargamu dan tentunya pada impian dan cita-citamu”.
Seohyun pun tersenyum….

“Hye Sun” panggil Bu Yo Won
“Ne.. Sonsengnim” jawab Hye Sun
“Kau bagaikan bunga Melati.

Melati tak pernah berdusta dengan apa yang ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna putihnya. Ia juga tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya, apapun kondisinya, panas, hujan, terik ataupun badai yang datang ia tetap putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan, melati selalu putih. Putih, bersih, indah berseri di taman yang asri. Melati tak pernah berdusta dengan apa yang ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna putihnya. Ia juga tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya, apapun kondisinya, panas, hujan, terik ataupun badai yang datang ia tetap putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan, melati selalu putih. Putih, bersih, indah berseri di taman yang asri.

Pada debu ia tak marah, meski jutaan butir menghinggapinya. Pada angin ia menyapa, berharap sepoinya membawa serta debu-debu itu agar ia tetap putih berseri. Karenanya, melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa. Kekanan ia ikut, ke kiri iapun ikut. Namun ia tetap teguh pada pendiriannya, karena kemanapun ia mengikuti arah angin, ia akan segera kembali pada tangkainya.

Pada hujan ia menangis, agar tak terlihat matanya meneteskan air diantara ribuan air yang menghujani tubuhnya. Agar siapapun tak pernah melihatnya bersedih, karena saat hujan berhenti menyirami, bersamaan itu pula air dari sudut matanya yang bening itu tak lagi menetes. Sesungguhnya, ia senantiasa berharap hujan kan selalu datang, karena hanya hujan yang mau memahami setiap tetes air matanya. Bersama hujan ia bisa menangis sekeras-kerasnya, untuk mengadu, saling menumpahkan air mata dan merasakan setiap kegetiran. Karena juga, hanya hujan yang selama ini berempati terhadap semua rasa dan asanya. Tetapi, pada hujan juga ia mendapati keteduhan, dengan airnya yang sejuk.

Pada tangkai ia bersandar, agar tetap meneguhkan kedudukannya, memeluk erat setiap sayapnya, memberikan kekuatan dalam menjalani kewajibannya, menserikan alam. Agar kelak, apapun cobaan yang datang, ia dengan sabar dan suka cita merasai, bahkan menikmatinya sebagai bagian dari cinta dan kasih Sang Pencipta. Bukankah tak ada cinta tanpa pengorbanan? Adakah kasih sayang tanpa cobaan?

Pada dedaunan ia berkaca, semoga tak merubah warna hijaunya. Karena dengan hijau daun itu, ia tetap sadar sebagai melati harus tetap berwarna putih. Jika daun itu tak lagi hijau, atau luruh oleh waktu, kepada siapa ia harus meminta koreksi atas cela dan noda yang seringkali membuatnya tak lagi putih?

Pada bunga lain ia bersahabat. Bersama bahu membahu menserikan alam, tak ada persaingan, tak ada perlombaan menjadi yang tercantik, karena masing-masing memahami tugas dan peranannya. Tak pernah melati iri menjadi mawar, dahlia, anggrek atau lili, begitu juga sebaliknya. Tak terpikir melati berkeinginan menjadi merah, atau kuning, karena ia tahu semua fungsinya sebagai putih.

Pada matahari ia memohon, tetap berkunjung di setiap pagi mencurahkan sinarnya yang menghangatkan. Agar hangatnya membaluri setiap sel tubuh yang telah beku oleh pekatnya malam. Sinarnya yang menceriakan, bias hangatnya yang memecah kebekuan, seolah membuat melati merekah dan segar di setiap pagi. Terpaan sinar mentari, memantulkan cahaya kehidupan yang penuh gairah, pertanda melati siap mengarungi hidup, setidaknya untuk satu hari ini hingga menunggu mentari esok kembali bertandang.

Pada alam ia berbagi, menebar aroma semerbak mewangi nan menyejukkan setiap jiwa yang bersamanya. Indah menghiasharumi semua taman yang disinggahinya, melati tak pernah terlupakan untuk disertakan. Atas nama cinta dan keridhoan Pemiliknya, ia senantiasa berharap tumbuhnya tunas-tunas melati baru, agar kelak meneruskan perannya sebagai bunga yang putih. Yang tetap berseri disemua suasana alam.

Pada unggas ia berteriak, terombang-ambing menghindari paruhnya agar tak segera pupus. Mencari selamat dari cakar-cakar yang merusak keindahannya, yang mungkin merobek layarnya dan juga menggores luka di putihnya.

Mata Hye Sun berkaca-kaca terharu mendengar penjelasan dari Bu Yo Won “apakah benar aku seperti melati?.. ” tanya Hye Sun dalam hati.

“Ji Yeon” panggil Bu Yo Won.
“Ne.. Sonsengnim” jawab Ji Yeon.
“Kau bagaikan Tulip.

Bukan karena asalnya dari Belanda atau mahal harganya di toko bunga.
Tulip…
Kuntum manisnya membuat siapa saja terpesona
Ia indah saat berkerumun bersama kawan
Namun juga tampak sangat tegar saat sendiri
Meski ia tak secantik bunga mawar atau sewangi rangkaian melati. Ia tetap bunga yang disukai. Karena ketegaran hatinya dan kekuatan cintanya. Tulip… terlihat cantik bukan karena raga,,tercium wangi bukan karena semerbaknya.Namun tetap memiliki mahkota indah terjaga. Walaupun hanya sang pemetik yang merasakannya. Tulip melambangkan keceriaan warna-warni, secara umum ia dapat bermakna Perfect Lover, sebuah simbol yang terus didengungkan di Negeri Kincir Angin. Bagaikan sebuah nama yang merefleksikan makna, warna pun merefleksikan rasa.

“aihhhh,,, Gomapseumnida… Bu Yo won tau saja kalo aku suka bunga Tulip” ujar Ji Yeon sambil mengedipkan mata kanannya. “Saranghae sonsengnim” lanjutnya sambil memeluk dan mencium pipi bu yoo woon. Lingkaran cahaya tertawa melihat tingkah lucu Ji Yeon.

“Kita lanjutkan yaa.. Shin Hye” panggil Bu Yo Won
“Ne.. sonsengnim” jawab Shin Hye
“Kau bagaikan Bunga Anggrek.

Bunga yang memiliki penampilan eksotis dan  melambangkan kecantikan yang halus dan langka. Mereka yang ingin memberikan kesan yang unik dan lama dalam ingatan mengatakan bahwa anggrek adalah pilihan utama. Baik sebagai tanaman pot atau dalam karangan bunga, penampilan bunga ini tidak dapat ditandingi. Intinya… kehadiranmu tak kan bisa tergantikan karna kau unik dan beda.” ucap Bu Yo Won

“Aku Setuju buuu. Yeoja yang jago beladiri ini bagaikan anggrek  yang tak kan terganti dan tak kan tertandingi” ujar Geun Yong sambil mengangkat kedua jempolnya.

Bu Yo Won kembali berbicara “Kalau Kau Geun Yong. Kau Bagaikan Edelweis.

 

bunga yang “jujur” artinya dia tidak menunjukan secara langsung kecantikannya lewat warna atau wanginya, tetapi orang-orang justru terpikat oleh Edelweis karena bunga ini memang memiliki sesuatu yang luar biasa indahnya. Letakmu tinggi dan dingin.
Bungamu kecil sangat memikat. Tumbuh dilereng penuh bahaya.Hanya yang terpilih mampu dapatkan. Bunga Abadi … Edelweiss. Hanya yang “Terpilih” dengan penuh perjuangan yang mampu memelihara bahkan memetiknya. Nama bunga ini diambil dari bahasa Jerman, edel = noble (mulia), weiss = white (putih). Dari namanya, bunga ini melambangkan keagungan, kesucian, keabadian. Selain cantik, bunga imut-imut ini juga terjaga di puncak gunung, limited edition, sulit didapatkan orang, cuma pendaki-pendaki tangguh aja yg bisa melihat bunga ini.”
Geun yong pun meyakini dalam hati “aku memang istimewa”

“So Min” panggil Bu Yo Won
“Ne… sonsengnim” jawab So Min
“Kau bagaikan bunga Aster.

Sama seperti anggrek,, Bunga Aster adalah Symbol cinta, keindahan, dan kecantikan,
Cinta yang setia. Namun,, ada kelebihannya yang tak dimiliki oleh bunga lain. Aster memiliki kesabaran yang luar biasa. ” jelas Bu Yo Won.
“wahhh Sonsengnim.. aku jadi merasa tersindir nihh,, kadang-kadang aku masih bersikap manja dan tak sabaran.. tapi mulai saat ini aku akan belajar dan mencoba untuk lebih sabar” ucap So Min
“Joayo…!!! (bagus),, selamat mencoba” ujar So Eun memberikan semangat.

“Ara” panggil Bu Yo Won
“Ne… sonsengnim” jawab Ara
“Kau bagaikan bunga Mawar.

Bunga mawar  atau yang juga dikenal sebagai American Beauty ini memang memiliki karakter yang unik, anggun, cantik. Keindahannya sudah diketahui setiap orang di belahan dunia manapun, just say Rose and everybody will know it… Bunga ini bisa menggambarkan keindahan seorang wanita yang anggun, ataupun lambang cinta sejati, namun keeksotisannya inilah yang menyebabkan hampir semua orang suka padanya.
mawar adalah suatu lambang kehidupan. dimana dia bisa melindungi dirinya dengan duri yang menancap pada batangnya. dan dia juga bisa menampakkan keanggunanya dengan keindahan bunganya itu. selain itu daun2nya bisa memancarkan kesuburan. karena bunga mawar menyimpan kecantikan yang berbeda dan makna yang luar biasa didalamnya….mawar bukan sekedar bunga….yang indah wujud dan warnanya.. Mawar juga lambang filosofi,,lambang kedamaian, lambang kasih, lambang pertahanan, lambang dari segala lambang…”

“Dan.. yang terakhir adalah So Eun” ucap Bu Yo Won.
So Eun pun menatap Bu Yo Won dengan penuh perhatian.
“So Eun.. kau bagaikan Bunga Sakura.

SAKURA bermakna JANJI. layaknya bunga-bunga lain yang memiliki makna masing-masing. Bunga sakura, saat mekar tanpa pamrih, tanpa beban apa pun, dengan ketulusan dalam memberikan kepuasan dan kekaguman pada tiap orang untuk menikmatinya. Gugurnya bunga sakura akan sangat disayangkan banyak orang. Hidup Sakura itu bak cermin keberhasilan seseorang. Begitu kita mati, orang merasa kehilangan. Bunga Sakura yang merekah indah dengan usianya yang begitu singkat, tak pernah menghalanginya untuk menebarkan keindahan yang dimiliki. Sakura tidak pernah melakukan hal-hal yang bombastis, hal-hal spektakuler. Sakura tidak pernah melakukan hal-hal revolusioner. Sakura tidak pernah melakukan eksperimen yang berujung pada penemuan terbesar yang mengubah sejarah. Sakura hanya melakukan apa yang dia bisa selama masa hidupnya. dia mekar, menunjukkan keindahannya dengan begitu jujur selama dua minggu yang singkat itu.
dia memberikan perasaan menyenangkan bagi orang yang melihatnya. Dia meneduhkan jalan-jalan yang dilalui manusia selama dua minggu masa hidupnya. tapi itu saja sudah cukup untuk membuat orang-orang mengenangnya dalam cara yang luar biasa. Sakura punya waktu dua minggu setiap tahun. jadi kalaupun dia tidak memberikan yang terbaik tahun ini, toh dia masih punya dua minggu berikutnya di tahun depan.

SAKURA adalah JANJI
yang walau usianya terlalu singkat, tapi ia BERJANJI akan kembali mekar di musim semi selnajutnya. ia akan kembali membagi keindahannya, ia akan kembali membagi keceriaan bagi siapa saja yang memandangnya. SAKURA BERJANJI AKAN DATANG LAGI …

So Eun pun tersenyum penuh arti. Pemaparan yang baru saja disampaikan oleh Bu Yo Won memang persis seperti yang ia pikirkan selama ini… “Yaaa… aku ingin seperti Bunga Sakura” ucap So Eun dalam hati.

*********

Hari itu.. SMA KGI kedatangan tamu istimewa, beliau adalah Han Chae Young.

 

Bintang dari SMA KGI. Itulah julukannya. Alumni dari SMA KGI ini sedang berkuliah di Cambridge University jurusan Arts and Humanities dan saat ini ia sedang pulang ke Korea untuk menikmati libur kuliahnya. Sudah banyak prestasi yang ditorehkannya selama ia bersekolah di SMA KGI. Chae Young datang menyapa Lingkaran Cahaya di kelasnya. Terdengarlah suara yang merdu… “Somewhere over the rainbow Way up high And the dreams that you dreamed of Once in a lullaby Somewhere over the rainbow Blue birds fly”
Muncullah sosok seorang wanita cantik dengan sapaan khasnya “haiiiiiiiiii Ladies….”
“Sunbae….” teriak Lingkaran Cahaya kompak dan langsung menghampiri Chae Young seraya memeluknya.
“Ladies… I’m really miss u aLL,, how are u today?” tanya Chae young
“Miss u too.. we are fine and happy” jawab Lingkaran Cahaya dengan antusias. Tampak dengan sangat jelas raut kebahagiaan yang terpancar dari wajah lingkaran cahaya.

Chae Young pun segera bergabung dengan Lingkaran Cahaya. Beliau bercerita tentang pengalamannya selama berkuliah di luar negri dan itu membuat kami semakin antusias untuk menyimak.

“aku benar-benar rindu dengan Korea… rindu dengan masakannnya,, rindu dengan suasananya… Inggris memang negara yang luar biasa,, tapi aku tetap lebih cinta Korea..”
“Maka dari itu,, selama kau liburan disini,, nikmatilah..” ucap Bu Yo Won.
“Ne… sonsengnim… hmmm,, aku jadi teringat memori 3 tahun yang lalu.. pada saat aku masih berada di SMA ini,, memakai seragam seperti lingkaran cahaya,, dikumpulkan di kelas khusus dan mendapat bimbingan langsung dari Guru Hebat seperti Bu Yo Won,,, wahhhh… unforgetable moment. Hari demi hari yang dilalui terasa menyenangkan,, penuh dengan semangat untuk berprestasi hingga akhirnya aku dinobatkan sebagai pelajar terbaik. Yang paling kuingat dari Bu Yo Won adalah… beliau pernah berkata.. jadilah kalian semua mutiara yang berproses…” jelas Chae Young sambil melirik ke arah Bu Yo Won.
“Mutiara yang berproses,, maksudnya apa?” tanya So Eun
“Kalian semua pasti tau mutiara khan?… “tanya Chae Young
“Ne…” jawab Lingkaran Cahaya

“Siapa yang tak kenal mutiara ? . . . Perhiasan yang begitu indah dan mahal harganya. Tapi… tahukah bahwa untuk dapat menghasilkan mutiara yang berkualitas,, diperlukan proses yang membutuhkan kesabaran dan waktu. Dan,, proses yang dilalui tidaklah mudah… ” ucap Chae Young
“Jongmal?…” sela Ji Yeon
“Dibutuhkan kekuatan untuk menahan rasa sakit,, dibutuhkan semangat untuk melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Terkadang,, air matapun bercucuran dan sempat meragukan akan hasil yang akan didapat. Tetapi,, meski berurai air mata,, mencoba bertahan adalah suatu pilihan yang bijak. Bertahun-tahun lamanya . . .
Dan,, tanpa disadari . . . suatu ketika,, sebutir mutiara mulai terbentuk. Makin lama makin halus. Rasa sakitpun makin berkurang. Semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakitpun menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya,, sedudah sekian tahun . . . sebuah mutiara besar,, utuh mengkilap pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara,, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Mutiara yang berproses . . . menuju sebuah kesempurnaan . . . Jika di ibaratkan,, Seorang wanita ibarat seekor kerang di laut lepas & luas . . . Untuk menghasilkan mutiara yang berkilau,, kerang itu harus menghadapi ombak yang begitu garang,, benturan dengan kerasnya,, karang atau debu yang ingin menyusup dan merusak keindahan mutiara. Tapi,, dengan gigihnya kerang itu mengatupkan bibir cangkangnya untuk melindungi mutiara yang ada di dalamnya,, seberapa kerasnya ujian yang dihadapinya. Hingga pada waktunya,, mutiara yang ada di dalam kerang itu berkilau indah,, bernilai mahal harganya. Mutiara itu adalah . . . anak-anak yang dididik oleh wanita-wanita yang HEBAT . . .
dan sejak saat itu… aku benar-benar bertekad untuk menjadi wanita Hebat dan berusaha meyakini bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku ini semua adalah proses . . . . . . menuju sebuah kesempurnaan. Penderitaan,, masalah,, rasa sakit,, kegagalan,, adalah harga yang harus dibayar untuk mendapatkan ”hasil yang indah” jelas Chae Young
“whuaaaa… Sunbae Kereeennn… “puji So Min
“Aku sependapat denganmu Sunbae… yuuukk kita buktikan bahwa wanita adalah sosok yang kuat dan tak pantang menyerah. Tak mudah jatuh,, tak mudah menangis” ucap Ah Sung.
“yeahhhhh… be the great woman,, till the end,, Fighting..!!!” ujar So Eun.

******

Tiba saatnya SMA KGI merayakan HUTnya yang ke-20 tahun. Inilah saatnya para siswi SMA KGI menunjukan aksinya. Ah Sung menjadi penanggungjawab dari Lomba cepat tepat antar kelas,, So Min menjadi penjaga stand yang mengkampanyekan tentang go green,, save our world stop global warming. Seohyun menggalang acara bakti sosial dan donor darah. Shin Hye menjadi penanggung jawab dalam perlombaan olahraga,, So Eun menjadi penanggung jawab sekaligus moderator di acara seminar kewanitaan. Geun Young menjadi penjaga stand di club bahasa. Sedangkan Ara dan Ji Yeon membantu Hye Sun dalam acara drama musikalnya. Semua sibuk dalam aktivitas masing-masing. Acara HUT SMA KGI ini merupakan acara tahunan yang slalu ditungu-tunggu oleh tiap siswi maupun guru-guru di SMA KGI, karna diacara itu akan ada penobatan guru dan siswi terbaik serta guru dan siswi terfavorit. Di acara HUT SMA KGI ini ada banyak stand-stand yang menghiasi sepanjang koridor sekolah. Stand-stand yang ada disana merupakan hasil karya dari siswi-siswi SMA KGI serta stand khusus untuk club-club seperti club photografi, club bahasa, dan club paduan suara.

Tibalah saatnya Penampilan drama musikal SMA KGI dengan sutradara Goo Hye Sun dari kelas khusus Lingkaran Cahaya.Opening song pun mengalun mengawali pergelaran drama musikal. Penonton terlihat begitu menikmati adegan demi adegan yang disuguhkan dalam drama itu. Hingga akhirnya tiba pada bagian Closing yang ditutup dengan musikalisasi puisi oleh Goo Hye Sun dari Kelas Khusus Lingkaran cahaya.
Hye sun mulai membacakan puisinya

 

ketika gerimis membasuh bumi
pias wajahmu penuhi dinding sanubari
ku hadirkan sebuah tanya untukmu
masihkah rasa itu seperti sedia kala ?

dalam diam kupejam mata
kutautkan tangan
dalam do’a tuhanku…
semoga rasa dan setia yang ada

tak sia-sia dalam penantian panjang ini

pagi yang cerah
pagi yang menginspirasi
melangkah kaki dengan segenap harap
menyambut indahnya hari
yang telah menunggu kehadiran ku

selangkah demi selangkah
ku lewati, ku berlari
dengan senyuman tulus
melalui fenomena hidup

waktu yang terlewat
buat ku adalah
suatu kenangan untuk masa depan
yang tak akan ku sia-sia kan

demi suatu harap
untuk menjadikan diri
kian berarti untukmu

bulan pagi berkata padaku
dalam lembut cahayanya
“jangan gegabah, berikan sedikit waktu lagi”

mentari fajar berpesan padaku
dalam sejuk paginya
“bersabarlah, semua ada haknya”

awan di terik siang menasehatiku
dalam kenyamanan dan keteduhan
“ini ujian untukmu agar kamu dewasa”

dan malam ini bintang di langit mengingatkanku
dalam pijar benderang
“semua akan indah pada waktunya”


 

Tepuk tangan kembali bergemuruh. Penonton menjadi heboh seketika. Tak ketinggalan, Lingkaran Cahaya juga ikutan heboh.

”Whoaaaaa… Hye sun benar-benar berbakat.. huhuhu.. aku ngiri liatnya”ungkap So Min
”Drama musikal yang sangat indah”puji So Eun

Entah siapa yang mulai, bagaimana awal ceritanya.. pertengkaran kecil pun terjadi. Itu lah saat dimana persahabatan kami diuji. Ketika kami sama-sama sedang sibuk dengan aktifitas masing-masing. Egoisme mulai ditampakan. Tiba-tiba saja kami terbagi jadi dua kelompok. Pemicu awalnya adalah peraturan dan tata tertib baru yang dikeluarkan oleh pihak sekolah yangmenurut sebagian dari kami sangat tidak masuk logika dan mengada-ngada. Peraturan yang terasa mengekang. Kami tidak diizinkan untuk membawa alat komunikasi apapun selama berada di kelas maupun asrama. Pemakaian internet pun dibatasi, hanya bisa mengakses situs-situs seperti google dan wikipedia, tapi tidak untuk cyworld, twitter, facebook ataupun situs jejaring sosial lainnya.

Yang menyetujui peraturan itu adalah So eun, Ah Sung, Hye Sun dan Seohyun. Sedangkan Ji Yeon, So Min, Shin Hye, Ara, dan Geun Young tidak setuju. Suasana asrama dan kelas menjadi tidak enak. Padahal, pada saat itu kami tau sebentar lagi kami akan menempuh ujian kelulusan. Hingga akhirnya, Bu Yo won mengumpulkan kami semua, bersembilan dalam sebuah ruangan. Sepertinya Bu Yo won tau bahwa anak didiknya sedang tidak dalam keadaan yang baik.

”Manusia itu unik. Tiap manusia, mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menyampaikan perasaannya. Tiap manusia pun, mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan perasaannya. Lama mengenal, bukanlah menjadi jaminan.

Jika sekarang ibu bertanya, seberapa jauhkah kalian mengenalku, apa yang akan dijawab? Tidak kenal, sedikit kenal, atau menjawab kenal sekali? sungguh, apa yang terlihat di mata masih bisa menipu. Bilangan tahun, bukan menjadi jaminan bahwa seseorang bisa benar-benar saling memahami. Karena untuk memahami, harus ada yang dikorbankan. Mengorbankan hati. atau lebih tepatnya, mengorbankan perasaan. Untuk mengalah ketika ada permasalahan. Untuk bijak menerima kekurangan. Manusia itu unik. Ada kalanya, ekspresi cinta yang kita keluarkan, tak tersampaikan dengan baik. Mungkin, bagi sebagian orang, malah menyakiti.

Ada sebuah adegan film yang cukup menyentuh, bagi ibu. Sang laki-laki, setelah sekian tahun tak bertemu, akhirnya bertemu dengan seorang perempuan yang ia sayangi di sebuah restoran. Lewat sebuah janji. Di pertemuan itu, sang laki-laki berkata “kenapa kamu belum menikah? Aku sudah.” Sang perempuan hanya menangis, sedangkan sang laki-laki hanya menatap lurus, sambil terus berceloteh. Dan, akhirnya sang perempuan pun tahu, sang laki-laki kini telah buta. Adegan berganti. Sang perempuan kini telah menikah. Dengan orang lain. Dan beberapa tahun kemudian, ketika sang perempuan sedang bermain dengan anaknya di sebuah sungai, datanglah beberapa orang menyampaikan pesan. Bahwa sang laki-laki telah meninggal. Bahwa sang laki-laki, menikah tepat setelah sang perempuan menikah. Ya. Benar. Tepat setelah sang perempuan menikah. Sang laki-laki berbohong. Ekspresi cintanya, membuatnya harus berbohong.
Sejujurnya, ibu sedikit tak bisa menerima. Apa salahnya sang laki-laki jujur, agar mereka bisa menikah dan hidup bahagia? Tapi, karena ini adalah film, dan ibu hanya penonton, terang saja ibu harus menerima akhir film yang seperti itu.

Setelah ibu pikir lagi. Sang perempuan memang merasa sakit, atas kebohongan yang dilakukan padanya. Tapi, apakah sang laki-laki tidak merasa sakit? Apakah sang laki-laki tidak merasa terluka, melihat sang perempuan menikah dengan orang lain?

Padahal, mungkin hanya beberapa kalimat yang perlu ia katakan, agar ia bisa hidup berbahagia dengan perempuan itu.Tapi mungkin sang laki-laki sadar. Selain karena cinta tak harus memiliki, bisa juga karena tak selamanya kedekatan itu bisa menyehatkan. Mungkin bagi sang laki-laki, ia merasa takut jika kebutaannya akan merepotkan orang yang dia kasihi. Mungkin ia takut, kekurangan penglihatannya hanya akan membuat, suatu saat, sang perempuan tak sanggup bersamanya, dan mungkin ia malah akan mengutuk ketidakmampuannya melihat.Karena itulah ia memilih berbohong. Karena ia cinta dengan perempuan itu, juga karena ia cinta dengan dirinya sendiri. ia tak mau menyakiti, pun tak mau tersakiti.

Ada kalanya. Dalam persahabatan ini, hal seperti itu bisa terjadi. bukan hanya dalam hubungan cinta lawan jenis seperti yang ibu paparkan di atas. Karena cinta bersifat universal.

Bisa jadi, ekspresi cinta kita malah menyakiti orang yang kita cinta. Padahal, mungkin kita merasa telah mengenalnya. Tapi ternyata pilihan ekspresi cinta kita masih salah. maksud hati ingin menyampaikan yang menurut kita baik untuknya. Tapi ternyata dianggap menyakiti. Padahal, tak jarang mungkin apa yang kita sampaikan bisa terucap karena dia meminta pendapat kita.

Bisa jadi juga, kita telah memilih kata-kata yang bijak ketika menyampaikannya. Tapi tetap, hal itu terus dianggap telah menyakiti. Jika seperti ini terus, apa yang harus dilakukan? Yang satu merasa tersakiti, menganggap bahwa dia terus disakiti. Tapi, tahukah, bahwa bisa saja yang mengatakan hal tersebut, yang dianggap telah menyakiti, juga merasa sakit?

Merasa sakit, karena tidak menyangka kata-katanya bisa menyakiti orang lain.Merasa sakit karena ia selalu dianggap menyakiti. Padahal, semua itu dilakukan atas nama cinta. Cinta pada persahabatan ini.Mungkin, kedekatan selama ini telah membuat kedua belah pihak tidak sehat. Mungkin, kedekatan selama ini masih menyimpan ego masing-masing.

Saat seperti itu, mungkin menjauh adalah pilihan yang terbaik. Memilih untuk tidak bertemu. Memilih untuk hanya sesekali menyapa.

Menjauh, pada sebuah jarak. Bukan menjauh yang tak peduli, justru menjauh karena peduli. Menjauh karena cinta ini, jika dipaksakan, akan terus menyakitkan dua belah pihak. Menjauh, agar mungkin rindu yang tercipta bisa sedikit melembutkan hati.

Kata-kata yang disampaikan oleh Bu Yo won membuat kami berpikir. Akhirnya, Bu Yo won memutuskan untuk memisahkan kami. Sejak saat itu pula, kami dikembalikan pada kelas reguler, kelas dengan jumlah murid yang lebih banyak. Kami sudah tak sekelas dan tak satu asrama lagi. Kami mulai menjalani kehidupan sebagai siswi biasa, bukan siswi  kelas spesial seperti dulu. Banyak siswi yang membicarakan dan mempertanyakan kenapa kami sudah tak sekelas lagi. Banyak juga yang memunculkan gosip-gosip yang tak baik tentang kami.

Rasa rindu itu mulai muncul. Rindu berkumpul dengan 9 bidadari. Merindukan sosok hye sun yang begitu lembut, yang setiap kata-katanya bisa menenangkan. Yang selalu setia membangunkan lingkaran cahaya di pagi hari. Merindukan sosok So eun yang begitu ramah, tulus, dan perhatian. Sosok yang selalu siap menolong temannya kapanpun. Merindukan sosok Geun Young yang begitu bersemangat menggapai impian dan cita-citanya, yang tak jarang semangatnya itu menular pada personil lingkaran cahaya yang lain. Merindukan sosok Ji Yeon yang ceria nan lucu, yang setiap perkataannya selalu berhasil menimbulkan tawa. Suasana menjadi hidup ketika ji yeon hadir. Merindukan sosok Ara, tempat kami bertanya tentang kecantikan, fashion, dan hal-hal yang berhubungan dengan kewanitaan. Merindukan sosok So min yang begitu detail dan cermat dalam kebersihan, So Min yang berhasil membuat lingkaran cahaya lebih peduli pada kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat mereka tinggal. Merindukan sosok Ah Sung, orang yang senantiasa mengajari kami rumus-rumus cepat dalam mengerjakan soal-soal hitungan. Merindukan suara merdunya seohyun, suara yang slalu ia perdengarkan ketika Lingkaran Cahaya sedang berkumpul. Merindukan penjagaan dari Shin Hye. Sosok yang mengajarkan pada lingkaran cahaya bagaimana menjadi wanita kuat yang ga gampang menyerah, apalagi sampai menangis dan cengeng. Rasa rindu itu semakin hari semakin bertambah.

 

bertanyalah padaku tentang sahabat hati
aku akan menjawab tentang kebenaran dan kejujuran
sahabat hati adalah kebutuhan jiwa
yang menjadikan manusia sebagai manusia

dialah ladang hati
yang kan kutaburi dengan kasih
dan kusemai dengan rasa terima kasih

dialah tempat bernaung
kan kuhampiri saat hati sedang lapa
kan kucari saat jiwa butuh kedamaian

dan bila ia diam
hatiku tak henti mencoba merangkum bahasa hatinya

ku kan persembahkan yang terbaik tuk sahabat hati
kuingin bersamanya untuk menghidupkan sang waktu
bersama tertawa ria dan berbagi kebahagiaan

 

Bu Yo won memang sosok guru yang luar biasa. Dengan mudahnya beliau bisa membuat kami menyadari kesalahan yang telah kami perbuat dan saling meminta maaf. Tangis kami pun pecah seketika. Kini, 9 Bidadari itu berkumpul kembali.

***************

Saatnya melanjutkan perjuangan, menempuh ujian kelulusan.

Masa-masa yang cukup sulit. Kami belajar dengan lebih giat, berkonsentrasi penuh memusatkan pikiran, dengan satu tujuan.. kami bisa lulus dari ujian ini dengan nilai terbaik. Jangan tanyakan bagaimana kondisi kami saat itu. Rasa takut, cemas, khawatir bercampur baur menjadi satu. Tapi kami berusaha untuk saling menguatkan dan menyemangati.

Teringat ketika kami sedang asik-asiknya belajar, tiba-tiba ada kabar bahwa ibunya Ah Sung masuk rumah sakit dan selang beberapa hari kemudian, ibunya menghadap Sang Pencipta. Rasa tegar yang ditampakan oleh Ah Sung membuat kami semakin salut padanya. Entah bagaimana rasa sakit itu, hanya Ah Sung yang tau. Ibunya adalah satu-satunya anggota keluarga yang masih hidup.

Teringat ketika So eun kehilangan Chibiusa *nama leppinya So eun* padahal isi dari leppi itu merupakan file-file penting terkait dengan Radio sekolah SMA KGI dan juga materi-materi latihan soal untuk ujian. So eun yang biasanya selalu ceria, tiba-tiba jadi lebih pendiam, dan untungnya itu tak berlangsung lama, So eun bangkit dan mulai tersenyum kembali.

Teringat ketika Ara sakit-sakitan. Tubuhnya memang lemah, ia mudah terserang penyakit. Waktu belajar kami yang lebih lama dari biasanya membuat kami jadi sering tidur malam. Tubuh Ara berontak, ia tak kuat. Dan kami, berusaha untuk merawat dan menjaganya. Mengingatkannya untuk mengkonsumsi vitamin dan suplemen agar kondisinya tetap fit.

Teringat ketika Shin hye jadi lebih sering marah-marah, dan tentu saja kami yang menjadi sasarannya. Mungkin ia merasa lelah, letih dengan semua aktivitas belajar menjelang ujian.

Teringat ketika Ji Yeon harus membagi waktunya antara menyelesaikan deadline komiknya dan belajar untuk persiapan ujian. Ji Yeon yang lucu seketika berubah menjadi seperti boneka panda yang punya garis hitam di bawah matanya. Dan puncaknya, Ji yeon pingsan di jalan, dan ada seorang pemuda baik hati yang menolongnya. Kata dokter, Ji Yeon kurang istirahat. Maka, kami berusaha membantunya menyelesaikan komik itu, walaupun kami tau bahwa apa yang kami lakukan ini tak berarti apa-apa, tapi Ji Yeon masih dengan senyumnya berterima kasih pada kami.

 

Teringat ketika So Min terus-terusan mengeluhkan sakit perut setiap kali ia datang bulan dan betapa terkejutnya kami ketika kami tau bahwa ada benjolan di mulut vaginanya. Di tengah persiapan ujian itu, So Min menjalani operasi. Banyak doa yang dipanjatkan untuknya. Kami sangat ingin So Min sembuh.

 

Teringat ketika Geun Young bercerita bahwa ia dijodohkan dengan anak dari rekan bisnis kedua orangtuanya. Geun Young menangis dihadapan kami, ia berkata bahwa ia tak ingin dijodohkan, kami semua memeluknya erat.

 

Teringat ketika Seohyun kesulitan mencerna dan memahami setiap mata pelajaran yang berhubungan dengan hitung menghitung. Walau Ah Sung sudah sering mengajarinya, tetap saja seorang seohyun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat mengerjakan soal-soal itu. Suatu hari ketika Ara menemuinya di kamar, Seohyun sedang tertidur sambil mengigau berbagai rumus. Ara ingin sekali tertawa saat itu, tapi melihat ekspresi innocent seohyun, ia jadi tak tega.

 

Dan yang paling terlihat tenang diantara kami siapa lagi kalo bukan Uri Eomma Go Hye Sun. Hye sun memang paling bisa mengelola emosi, hati, dan pikirannya. Maka dari itu, ketika kami semua sedang dilanda masalah, Hye sunlah yang menjadi tujuan kami untuk berbagi cerita.

akhirnya … masa-masa itu terlewati.

*******

Pagi yang cerah. pagi yang menginspirasi. melangkah kaki dengan segenap harap
menyambut indahnya hari.

 

 

Pagi itu… ada sejarah baru yang terjadi…Jejak-jejak langkah perjuangan baru telah di mulai…Akhirnya… lepas sudah status kami sebagai siswi SMA KGI… Rasa sedih,,, haru,, bahagia,, semuanya… bercampur jadi satu…

Teringat kembali ketika awal kami dipertemukan, ketika kami baru saling mengenal, saling memahami karakter masing-masing yang penuh dengan keunikan. Teringat ketika kami mengisi aktivitas harian kami dengan belajar bersama,ketika kami menyusun targetan-targetan,,, dan mimpi-mimpi yang ingin kami capai… bersama… melewati hari demi hari… kegiatan demi kegiatan… semuanya masih terekam dengan jelas di ingatan…
Rasa tangis ini tak kian surut.. Tangis ini tak kian reda..Teringat haru, teringat canda, teringat suka, teringat duka…ya.. itu lembaran kenangan sejarah…bukan aku, kamu, mereka,dia,kalian.

Tapi kami..
karena kami keluarga….kini, esok, dan nanti…..

 

Banyak kisah terangkum selama perjalanan 3 tahun ini. Asrama, kantin, ruang kelas menjadi saksi dari setiap aktivitas-aktivitas yang kami lakukan bersama. Salju di musim dingin, daun-daun yang berguguran,, bunga-bunga yang bermekaran turut menambah mesranya persahabatan kami.

Kesembilan bunga itu berpadu dalam sebuah Taman Cinta yang indah. Bersama… mulai tumbuh dan berkembang dan pada suatu saat… kesembilan bunga itu mekar merekah dengan indahnya,, menebarkan wangi harum kesekelilingnya.

Tapi kini…

Satu persatu bunga itu mulai meninggalkan Taman Cinta… Demi sebuah Tugas Mulia. Taman Cinta mulai merasa kehilangan. Taman Cinta mulai meyakinkan dirinya… walopun satu persatu bunga akan pergi,, Namun Taman Cinta yakin.. suatu saat nanti… Kesembilan bunga itu akan berkumpul kembali di tempat yang jauuuuuhhhh lebih indaaaaah…

Ah sung dan Geun Young berkuliah di University Of  Tokyo. Ara dan So eun kuliah di Seoul National University. So Min dan Seohyun berkuliah di Korean advanced Institute of Science and Technolohy.  Sedangkan Hye Sun, Shin Hye Jung, dan Ji Yeon berkuliah di YONSEI university.

Kami… 9 Bunga… akan berusaha dan terus belajar untuk selalu menebar keharuman di manapun Lingkungan kami berada.

Karna inilah kami…

9 bunga, 9 bidadari cantik yang tergabung dalam Lingkaran Cahaya

 

—-THE END—-

Special thanks to : orang-orang hebat disekitarku yang telah memberikan begitu banyak inspirasi dan juga rela meminjamkan pusisinya utk dicantumkan di OS ini… :D

 

Dan juga,, utk semuanya yang telah berkenan membaca OS ini… Jeongmal Gamsahmnida… *bow*

 

Ditunggu saran, kritik, dan masukannya…

 

^^dierenzitudienaOrenz si penyuka Jeruk^^


Protected: Born to belong together (Part 8)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Born to belong together (Part 7)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Born to belong together (Part 6)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Born to belong together (Part 5)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Born to belong together (Part 4)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Born to belong together (Part 3)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Born t belong together (Part 2)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Born to belong together (Part 1)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Born to belong together (Cast & Synopsis)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 15) -Final-


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 14)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 13)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 12)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 11)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 10)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 9)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 8)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 7)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 6)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 5)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Protected: Dream, Love, and Friendship (Part 4)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Dream, Love, and Friendship (Part 3)


Dream, Love, and Friendship (Part 3) ^^Like a Flower^^

Annyeong Haseyo chingu… (^o^)

Langsung aja yaaa…

Selamat membaca…

Dream,, Love,, and Friendship Part 3

Musim semi tlah tiba… bunga-bunga mulai bermekaran dengan indahnya…
Moment ini digunakan oleh Bu Yoo Won untuk mengajak Lingkaran Cahaya bertamasya ke Taman Bunga. Pagi sekali mereka sudah
bersiap… Sepanjang perjalanan menuju Taman Bunga tak henti-hentinya
mereka menyanyikan senandung lagu-lagu bahagia.

Berjalan di sekeliling alam
Sepanjang perjalanan
Terpukau  aku membaca pesan
Kebesaran ILLahi
Segalanya telah nampak sempurna…
Gunung ladang air angkasa raya…Berarak pohon ditepi jalan…
sepanjang perjalanan
sejuknya sampai hinggap di hati
membuatku bahagia…

——- Edcoustic : Sepanjang Perjalanan ——-

Tibalah mereka di Taman Bunga Korea…. Berkeliling melihat beraneka jenis bunga,, begitu indahnya…. diselingi dengan canda,, tawa,, dan
tak lupa… mendokumentasikan moment yang tak kan terlupa ini… Tak ada
yang bisa mengalahkan kenikmatan berkumpul dan menghabiskan waktu
bersama sahabat hati. Saling memberikan senyum tulus persahabatan.

Setelah puas berkeliling,, mereka mencari tempat yang nyaman untuk duduk dan
memakan bekal makanan yang telah disiapkan.
“Lingkaran cahaya,,, bagaimana pendapat kalian tentang wisata hari ini?… menyenangkan
bukan?” tanya Bu Yo Woon membuka perbincangan.
“Ne… Sangaaatttt menyenangkan buuuu…” jawab Lingkaran Cahaya.
“Ayooo… Mari kita santap bekal makanan ini sambil menikmati keindahan Taman Bunga, Jal
mokessemnida (selamat makan) ” ucap bu Yo won.
“Serbuuuuuuu…. ” seru Ji Yeon dengan antusias. Lingkaran cahaya segera mengambil makanan
yang telah tersedia dan memakannya dengan lahap.Ketika mereka sedang
asik makan… Bu Yo Won kembali berbicara “Tahukah kalian… Lingkaran
cahaya ibarat bunga di hati ibu” .
“Maksudnya apa bu?… ” tanya So Eun. “Kalian adalah 9 jenis bunga berbeda yang menghiasi taman hati
ibu”jawab Bu Yoo Won.
“Ouuuhhhh,, so sweet…” seru Lingkaran cahaya serentak.

“Ah Sung” panggil Bu Yo Woon
“Ne…sonsengnim” jawab Ah Sung
“Kau bagaikan bunga teratai. Bunga teratai, walaupun hidup di lingkungan yang kotor. Akan tetap anggun walaupun lingkungan
ingin merusak, dan bahkan dialah yang menentukan kualitas lingkungannya.
Dengan kondisi yang sedemikian kotornya, orang akan menganggapnya
sebagai yang tidak berharga dan kotor, yang tidak pantas untuk diraih
karena demikian kotornya tempat ia hidup. Tapi bunga teratai mempunyai
bunga yang sangat indah dan bersih, bertolak belakang dengan
lingkungannya yang kotor. Bunga yang hidupnya di atas air yang tenang
dan kotor, dimana banyak serangga dan sumber penyakit hidup. Daunnya
yang besar terapung di atas air dan dijadikan tempat loncatan kodok. Dia
tampil dengan keindahan bunganya yang sangat menawan bagi yang
melihatnya. Dia hidup dengan keindahan dan kebersihan yang demikian
tanpa dipengaruhi oleh lingkungannya yang kotor. Betapapun kotornya
tempat dia hidup, tapi keindahannya tetap terjaga dengan baik. Bahkan
lingkungannya yang ingin merusak dirinya, bunga teratai tetap tumbuh
dengan indahnya tanpa merusak lingkungannya.


Ah Sung teringat dengan kondisi keluarganya. Ia hanya tinggal bersama dengan ibunya yang sakit-sakitan. Ayahnya pergi begitu saja
meninggalkan ia dan Ibunya ketika tau ibunya mengidap penyakit kanker.
Kakak laki-laki satu-satunya yang menjadi tulang punggung keluarga
mengalami kecelakaan ketika ia sedang bekerja dan sekarang menjadi
lumpuh. Untungnya ia mendapat beasiswa penuh untuk bersekolah di SMA KGI
karna kecerdasannya sehingga ia tak merepotkan ibunya. Tak terasa
butir-butir air mata menetes di pipinya.
“yaaaa… aku harus menjadi bunga teratai yang kuat” tekad Ah Sung dalam hati.

“Nam Ji Hyun” panggil Bu Yo Won
“Ne.. sonsengnim” jawab Ji Hyun.
“Kau bagaikan Bunga Matahari,ia dinamakan bunga matahari karena ia selalu setia
mengikuti kemana arah matahari bergulir,coba perhatikan pada pagi hari
bunga matahari akan menghadap kearah timur,kearah matahari terbit dan
dia terus mengikutinya seiring matahari bergerak kesebelah barat tempat
matahari terbenam. Jadi kalau diibaratkan dengan manusia maka ia adalah
seorang hamba yang setia mengikuti kemana saja tuannya pergi. Kau tipe
orang yang setia dan patuh  tanpa banyak protes. Kau setia pada
teman-temanmu, pada keluargamu dan tentunya pada impian dan
cita-citamu”.
Ji Hyun pun tersenyum….


“Hye Sun” panggil Bu Yo Won
“Ne.. Sonsengnim” jawab Hye Sun
“Kau bagaikan bunga Melati. Melati tak pernah berdusta dengan apa yang
ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna putihnya. Ia juga
tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya, apapun
kondisinya, panas, hujan, terik ataupun badai yang datang ia tetap
putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan, melati selalu putih. Putih,
bersih, indah berseri di taman yang asri. Melati tak pernah berdusta
dengan apa yang ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna
putihnya. Ia juga tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai
keadaannya, apapun kondisinya, panas, hujan, terik ataupun badai yang
datang ia tetap putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan, melati selalu
putih. Putih, bersih, indah berseri di taman yang asri.Pada debu ia tak
marah, meski jutaan butir menghinggapinya. Pada angin ia menyapa,
berharap sepoinya membawa serta debu-debu itu agar ia tetap putih
berseri. Karenanya, melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa.
Kekanan ia ikut, ke kiri iapun ikut. Namun ia tetap teguh pada
pendiriannya, karena kemanapun ia mengikuti arah angin, ia akan segera
kembali pada tangkainya.
Pada hujan ia menangis, agar tak terlihat matanya meneteskan air diantara ribuan air yang menghujani tubuhnya.
Agar siapapun tak pernah melihatnya bersedih, karena saat hujan berhenti
menyirami, bersamaan itu pula air dari sudut matanya yang bening itu
tak lagi menetes. Sesungguhnya, ia senantiasa berharap hujan kan selalu
datang, karena hanya hujan yang mau memahami setiap tetes air matanya.
Bersama hujan ia bisa menangis sekeras-kerasnya, untuk mengadu, saling
menumpahkan air mata dan merasakan setiap kegetiran. Karena juga, hanya
hujan yang selama ini berempati terhadap semua rasa dan asanya. Tetapi,
pada hujan juga ia mendapati
keteduhan, dengan airnya yang sejuk.Pada tangkai ia bersandar, agar tetap meneguhkan kedudukannya,
memeluk erat setiap sayapnya, memberikan kekuatan dalam menjalani
kewajibannya, menserikan alam. Agar kelak, apapun cobaan yang datang, ia
dengan sabar dan suka cita merasai, bahkan menikmatinya sebagai bagian
dari cinta dan kasih Sang Pencipta. Bukankah tak ada cinta tanpa
pengorbanan? Adakah kasih sayang tanpa cobaan?
Pada dedaunan ia berkaca, semoga tak merubah warna hijaunya. Karena dengan hijau daun
itu, ia tetap sadar sebagai melati harus tetap berwarna putih. Jika daun
itu tak lagi hijau, atau luruh oleh waktu, kepada siapa ia harus
meminta koreksi atas cela dan noda yang seringkali membuatnya tak lagi
putih? Pada bunga lain ia bersahabat. Bersama bahu membahu menserikan
alam, tak ada persaingan, tak ada perlombaan menjadi yang tercantik,
karena masing-masing memahami tugas dan peranannya. Tak pernah melati
iri menjadi mawar, dahlia, anggrek atau lili, begitu
juga sebaliknya. Tak terpikir melati berkeinginan menjadi merah, atau kuning,
karena ia tahu semua fungsinya sebagai putih. Pada matahari ia memohon,
tetap berkunjung di setiap pagi mencurahkan sinarnya yang
menghangatkan. Agar hangatnya membaluri setiap sel tubuh yang telah beku
oleh pekatnya malam. Sinarnya yang menceriakan, bias hangatnya yang
memecah kebekuan, seolah
membuat melati merekah dan segar di setiap pagi. Terpaan sinar mentari, memantulkan cahaya kehidupan yang penuh
gairah, pertanda melati siap mengarungi hidup, setidaknya untuk satu
hari ini hingga menunggu mentari esok kembali bertandang.Pada alam ia
berbagi, menebar aroma semerbak mewangi nan menyejukkan setiap jiwa yang
bersamanya. Indah menghiasharumi semua
taman yang disinggahinya, melati tak pernah terlupakan untuk disertakan. Atas nama cinta dan
keridhoan Pemiliknya, ia senantiasa berharap tumbuhnya tunas-tunas
melati baru, agar kelak meneruskan perannya sebagai bunga yang putih.
Yang tetap berseri disemua suasana alam.
Pada unggas ia berteriak, terombang-ambing menghindari paruhnya agar tak segera pupus. Mencari
selamat dari cakar-cakar yang merusak keindahannya, yang mungkin merobek
layarnya dan juga menggores luka di putihnya.
Mata Hye Sun berkaca-kaca terharu mendengar penjelasan dari Bu Yo Won “apakah benar
aku seperti melati?.. ” tanya Hye Sun dalam hati.

“Ji Yeon” panggil Bu Yo Won.
“Ne.. Sonsengnim” jawab Ji Yeon.
“Kau bagaikan Tulip. Bukan karena asalnya dari Belanda atau mahal harganya
di toko bunga.
Tulip…Kuntum manisnya membuat siapa saja terpesona. Ia indah saat berkerumun bersama kawan
Namun juga tampak sangat tegar saat sendiri. Meski ia tak secantik bunga mawar atau sewangi rangkaian
melati. Ia tetap bunga yang disukai. Karena ketegaran hatinya dan
kekuatan cintanya. Tulip… terlihat cantik bukan karena raga,,tercium
wangi bukan karena semerbaknya.Namun tetap memiliki mahkota indah
terjaga. Walaupun hanya sang pemetik yang merasakannya. Tulip
melambangkan keceriaan warna-warni, secara umum ia dapat bermakna
Perfect Lover, sebuah simbol yang terus didengungkan di Negeri Kincir
Angin. Bagaikan sebuah nama yang merefleksikan
makna, warna pun merefleksikan rasa.

“aihhhh,,, Gomapseumnida… Bu Yo won tau saja kalo aku suka bunga Tulip” ujar Ji Yeon sambil mengedipkan mata kanannya.
“Saranghae sonsengnim” lanjutnya sambil memeluk dan mencium pipi bu yoo woon.
Lingkaran cahaya tertawa melihat tingkah lucu Ji Yeon.

“Kita lanjutkan yaa.. Min Jung” panggil Bu Yo Won
“Ne.. sonsengnim” jawab Min Jung
“Kau bagaikan Bunga Anggrek. Bunga yang memiliki penampilan eksotis dan  melambangkan kecantikan yang halus dan langka. Mereka yang
ingin memberikan kesan yang unik dan lama dalam ingatan mengatakan bahwa
anggrek adalah pilihan utama. Baik sebagai tanaman pot atau dalam
karangan bunga, penampilan bunga ini tidak dapat ditandingi. Intinya…
kehadiranmu tak kan bisa tergantikan karna kau unik dan beda.” ucap Bu
Yo Won

“Aku Setuju buuu. Wanita yang jago beladiri ini bagaikan anggrek  yang tak kan terganti dan tak kan tertandingi” ujar Geun Yong
sambil mengangkat kedua jempolnya. Bu Yo Won kembali berbicara.

“Kalau Kau Geun Yong. Kau Bagaikan Edelweis. bunga yang “jujur” artinya dia
tidak menunjukan secara langsung kecantikannya lewat warna atau
wanginya, tetapi orang-orang justru terpikat oleh Edelweis karena bunga
ini memang memiliki sesuatu yang luar biasa indahnya. Letakmu tinggi dan
dingin.Bungamu kecil sangat memikat. Tumbuh dilereng penuh bahaya.Hanya
yang terpilih mampu dapatkan. Bunga Abadi … Edelweiss. Hanya yang
“Terpilih” dengan penuh perjuangan yang mampu memelihara bahkan
memetiknya. Nama bunga ini diambil dari bahasa Jerman, edel = noble
(mulia), weiss = white (putih). Dari namanya, bunga ini melambangkan
keagungan, kesucian, keabadian. Selain cantik, bunga imut-imut ini juga
terjaga di puncak gunung, limited edition, sulit didapatkan orang, cuma
pendaki-pendaki tangguh aja yg bisa melihat bunga ini.”
Geun yong pun meyakini dalam hati “aku memang istimewa”


“Min Ji” panggil Bu Yo Won
“Ne… sonsengnim” jawab Min Ji
“Kau bagaikan bunga Aster. Sama seperti anggrek,, Bunga Aster adalah Symbol
cinta, keindahan, dan kecantikan, Cinta yang setia. Namun,, ada
kelebihannya yang tak dimiliki oleh bunga lain. Aster memiliki kesabaran
yang luar biasa. ” jelas Bu Yo Won.


“wahhh Sonsengnim.. aku jadi merasa tersindir nihh,, kadang-kadang aku masih bersikap manja dan tak sabaran.. tapi mulai saat ini aku akan
belajar dan mencoba untuk lebih sabar” ucap Min Ji.
“Joayo…!!! (bagus),, selamat mencoba” ujar So Eun memberikan semangat.

“Ji Yun” panggil Bu Yo Won
“Ne… sonsengnim” jawab Ji Yun
“Kau bagaikan bunga Mawar. Bunga mawar  atau yang juga dikenal sebagai
American Beauty ini memang memiliki karakter yang unik, anggun, cantik.
Keindahannya sudah diketahui setiap orang di belahan dunia manapun, just
say Rose and everybody will know it… Bunga ini bisa menggambarkan
keindahan seorang wanita yang anggun, ataupun lambang cinta sejati,
namun keeksotisannya inilah yang menyebabkan hampir semua orang suka
padanya.
mawar adalah suatu lambang kehidupan. dimana dia bisa melindungi dirinya dengan duri yang menancap pada batangnya. dan dia
juga bisa menampakkan keanggunanya dengan keindahan bunganya itu. selain
itu daun2nya bisa memancarkan kesuburan. karena bunga mawar menyimpan
kecantikan yang berbeda dan makna yang luar biasa didalamnya….mawar
bukan sekedar bunga….yang indah wujud dan warnanya.. Mawar juga
lambang filosofi,,lambang kedamaian, lambang kasih, lambang pertahanan,
lambang dari segala lambang…”

“Dan.. yang terakhir adalah So Eun” ucap Bu Yo Won.
So Eun pun menatap Bu Yo Won dengan penuh perhatian.
“So Eun.. kau bagaikan Bunga Sakura. SAKURA bermakna JANJI. layaknya bunga-bunga lain yang
memiliki makna masing-masing. Bunga sakura, saat mekar tanpa pamrih,
tanpa beban apa pun, dengan ketulusan dalam memberikan kepuasan dan
kekaguman pada tiap orang untuk menikmatinya. Gugurnya bunga sakura akan
sangat disayangkan banyak orang. Hidup Sakura itu bak cermin
keberhasilan seseorang. Begitu kita mati, orang merasa kehilangan. Bunga
Sakura yang merekah indah dengan usianya yang begitu singkat, tak
pernah menghalanginya untuk menebarkan keindahan yang dimiliki. Sakura
tidak pernah melakukan hal-hal yang bombastis, hal-hal spektakuler.
Sakura tidak pernah melakukan hal-hal revolusioner. Sakura tidak pernah
melakukan eksperimen yang berujung pada penemuan terbesar yang mengubah
sejarah. Sakura hanya melakukan apa yang dia bisa selama masa hidupnya.
Dia mekar, menunjukkan keindahannya dengan begitu jujur selama dua
minggu yang singkat itu. dia memberikan perasaan menyenangkan bagi orang
yang melihatnya. Dia meneduhkan jalan-jalan yang dilalui manusia selama
dua
minggu masa hidupnya. tapi itu saja sudah cukup untuk membuat orang-orang mengenangnya dalam cara yang luar biasa. Sakura punya waktu
dua minggu setiap tahun. jadi kalaupun dia tidak memberikan yang terbaik
tahun ini, toh dia masih punya dua minggu berikutnya di tahun depan.
SAKURA adalah JANJI
yang walau usianya terlalu singkat, tapi ia BERJANJI akan kembali mekar di musim semi selnajutnya. ia akan kembali membagi
keindahannya, ia akan kembali membagi keceriaan bagi siapa saja yang
memandangnya. SAKURA BERJANJI AKAN DATANG LAGI …


So Eun pun tersenyum penuh arti. Pemaparan yang baru saja disampaikan oleh Bu Yo Won memang persis seperti yang ia pikirkan selama
ini… “Yaaa… aku ingin seperti Bunga Sakura” ucap So Eun dalam hati.

Bu Yo won menutup pemaparannya dengan berkata “Manusia dan bunga itu
serupa; takdir telah menentukan bahwa manusia juga pasti akan mati,
seperti bunga-bunga itu.Itu memang benar, tapi ada perbedaannya, yaitu
cara kita menemui kematian.Bunga-bunga itu akan gugur bukan karena rapuh
ataupun lemah, melainkan karena mereka telah selesai melakukan apa yang
harus mereka lakukan. Lihatlah! Mereka gugur dengan cara yang paling
indah! Itu karena tidak ada penyesalan yang mereka rasakan. Begitu pula
dengan kita, bila mati telah menyelesaikan apa yang harus kita lakukan,
mengapa perlu menyesal?”

Malam hari… Di Ruang Musik SMA KGI

Terlihat Lingkaran Cahaya tanpa Min Jung dan Ah Sung menyanyi bersama. Mereka sedang membantu Hye Sun untuk mempersiapkan drama
musikalnya. Mencoba memilih lagu demi lagu yang tepat untuk digunakan
pada drama musikal.

Akhirnya telah diputuskan bahwa lagu yang akan menjadi pembuka dari drama musikal adalah “Reflection”

Look at me
You may think you see who I really am
But you’ll never know me
Every day
It’s as if I play a part
Now I see
If I wear a mask
I can fool the world
But I cannot fool my heartWho is that girl I see
Staring straight back at me
When will my reflection show
who I am inside?

I am now in a world where I have to hide my heart
And what I believe in
But somehow I will show the world
What’s inside my heart
And be loved for who I am

Who is that girl I see
Staring straight back at me
Why is my reflection someone I don’t know?
Must I pretend that I’m someone else for all time?
When will my reflection show
Who I am inside?

There’s a heart that must be free to fly
That burns with a need to know the reason why
Why must we all conceal
What we think
How we feel?
Must there be a secret me
I’m forced to hide?

I won’t pretend that I’m someone else for all time
When will my reflection show
Who I am inside?
When will my reflection show
Who I am inside?

——— Reflection : Christina Aguilera ———-

“Chingu… aku akan memberitahukan tugas kalian masing-masing,, Jal dereseyo…!! (dengarkan baik-baik)” ucap Hye Sun.
“So Eun,, kau bersama denganku menjadi juri dari audisi untuk mencari pemain drama
musikal ini. Naskah untuk drama ini sudah aku selesaikan. Ji Yun.. kau
bertugas untuk mendesign panggung,, gunakan kemampuanmu design grafismu.
Geun Yoong dan Min Ji bertugas menyiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan logistik baik selama kita latihan maupun pada saat
perform. Hyun Jung bertugas mengurus administrasi dan keuangan,, dan Ji
Yeon.. aku minta kau mendesign kostum setiap pemain dari drama musikal
ini.  Apakah kalian paham?” tanya Hye Sun.
“Ne.. algessemnida” jawab So Eun,, Ji Yun,, Geun Yoong,, Min Ji,, Hyun Jung,, dan Ji Yeon
bersamaan.
“Gamsahamnida,, Kita punya waktu 3 bulan untuk menyiapkan drama ini,, mari kita lakukan dengan sebaik-baiknya” ucap Hye Sun.
“Aza..aza… Hwaiting!!!!!” seru mereka.
“Oiya,, aku tak melihat Min Jung dan Ah Sung,, kemanakah mereka?…” tanya Hye Sun.
“Min Jung sedang berlatih karate,, sedangkan Ah Sung sedang bimbingan dengan Bu Yoo Won untuk
olimpiade matematika” jawab So Eun.

*************

Keesokan harinya . . . Di SMA KBI

Terlihat Kim Bum sedang berada di perpustakaan,,

“Bum-ah” panggil Joong Ki. Kim Bum pun menoleh lalu berkata “Whaeyo?”
“Kau diminta untuk menghadap Pak Kepsek di ruangannya,,sekarang..!!” ucap Joong Ki. “Aku akan segera kesana,,
gomawoyo..” ujar kim bum

***************

Di ruang kepala sekolah SMA KBI.

terdengar suara ketukan pintu dan ucapan salam
“Silahkan masuk” ucap Pak Kepsek
“Selamat siang pak” sapa kim Bum
“Selamat siang Kim Sang Bum,, Jal jinaego issoyo (apa kabar)?” tanya Pak kepsek.
“Jonen,, jal jinaego issoyo (kabar saya baik)” jawab Kim Bum.
“Langsung saja ya.. saya ingin memberitahu bahwa tulisan essaymu yang berjudul “Mari
buat dunia tersenyum bersama Romantika Korea” masuk ke tahap final,,
Chukahamnida Kim Bum”
“Jongmalyo (benarkah)?” tanya kim bum tak menyangka. “Saya senang sekali mendengarnya”.
“Yang ingin saya sampaikan adalah persiapkan dirimu dengan sebaik-baiknya,, karna pada
saat acara final nanti.. akan ada banyak pertanyaan yang dilontarkan
terkait tulisamu itu. Jadi kau harus banyak membaca buku,, mencari
berbagai referensi,, dan yang paling utama adalah berdo’a serta meminta
restu kepada kedua orang tuamu” jelas Pak Kepsek.
“Ne Sonsengnim.. saya akan berusaha melaksanakan apa yang sudah bapak sampaikan,,
gomapseumnida” ucap Kim Bum.
Kim Bum pamit untuk menuju ruang kelas TP 44 karena bel tanda masuk telah berbunyi.

***************

Di SMA KGI

So Eun menatap serius layar chibiusa. (FYI : Chibiusa itu nama laptopnya So Eun). Ia sedang mencari materi untuk bahan siaran
selanjutnya. Tema kali ini cukup membuat So Eun kelimpungan. Temanya
tentang “wanita di mata seorang pria”
“Huft…” So Eun sedikit mengeluh. “Apa yang harus ku lakukan ?… !!! aku benar-benar sedang
tidak ada ide” So Eun berkata dalam hati.
Setelah berjam-jam browsing internet,, perjuangannya pun tak sia-sia. Ia menemukan sebuah
artikel yang ditulis oleh seorang siswa SMA KBI yang bernama Kim Sang
Bum. So Eun membaca kata demi kata dari artikel tersebut. Ia pun
berdecak kagum. Satu kata untuk menggambarkan tulisannya “Inspiratif”.
Setelah membaca artikel tersebut,, So Eun semakin penasaran dengan
penulisnya. Ia pun mengklik profilnya dan membaca riwayat hidup penulis.
“Ternyata ia adalah seorang Presiden siswa” gumam So Eun dalam hati. So
Eun semakin kagum membaca rangkaian prestasinya dalam dunia
jurnalistik,, pengalaman organisasinya,, visi dan misi hidupnya,, semua
terlihat sempurna di mata So Eun. Ada kata pembuka di blognya yang cukup
menarik bagi So Eun
” Anda bisa mencintai seseorang tanpa memimpinnya,, tapi Anda tak akan bisa memimpin
seseorang tanpa mencintainya”


So Eun memutuskan untuk menggunakan artikel  yang ditulis Kim Bum sebagai bahan untuk siarannya. Namun sebeum itu,, ia harus meminta izin
kepada penulisnya. So Eun mencatat nomer handphonenya dan berniat untuk
menghubunginya.Terdengar nada sambung,, tak lama kemudian terdengar
suara “Yoboseyo” ucap Kim Bum.
“Apakah benar ini adalah Kim Sang Bum?” tanya So Eun.
“Iya benar,, saya sendiri. Nuguseyo?.. (ini siapa) dan ada perlu apa?” tanya Kim Bum.
“Perkenalkan,, nama saya Kim So Eun. Silahkan memanggil saya So Eun. Saya bersasal dari SMA KGI.
maksud saya menelepon anda adalah karna saya baru saja membaca artikel
anda di blog dan saya berkeinginan untuk menjadikannya sebagai bahan
siaran. Untuk itu,, saya perlu bertemu langsung dengan Anda untuk
melakukan sedikit wawancara,, apakah Anda bersedia?” tanya So Eun.
“Kalau begitu,, silahkan datang ke SMA KBI sore ini. Nanti kita bertemu di
Taman. Oiya,, karna SMA KBI adalah SMA khusus laki-laki,, sebaiknya Anda
membawa teman perempuan Anda agar ada yang menemani” ucap Kim Bum.
“Jinca ? (benarkah )Baiklah,, saya akan datang sore ini,, gamsahamnida ” ujar
So Eun.
“Choenmaneyo (sama-sama)” jawab Kim Bum.

So Eun segera mematikan Chibiusa dan bergegas mencari keberadaan Hye Sun. Ia ingin
Hyu Sun yang menemaninya ke SMA KBI. So Eun mengirim sms pada So Eun
“Hye Sun,, kau ada dimana sekarang? aku butuh bantuanmu”
Hye Sun pun menjawab “aku sedang berada di Kantin bersama dengan Min Ji dan Min
Jung”

So Eun segera menuju kantin untuk menemui Hye Sun. “Hai So Eun,, ada apa mencariku?.. Mwosei dowaderilkayo? (apa yang bisa saya
bantu)” tanya Hye Sun.
“Aku ingin kau menemaniku bertemu dengan Presiden Siswa SMA KBI sore ini,, apakah kau bisa?” tanya So Eun.
“Ohhh,, tentu saja aku bisa” ucap Hye Sun.
“Tadi kau bilang,, kau ingin pergi ke SMA KBI bukan?.. tanya Min Ji.
“Ye… “jawab So Eun.
“Apakah aku juga boleh ikut?.. aku ingin menemui saudara kembarku.
“Mwo?.. kau punya saudara kembar Min Ji?… kenapa kau tak pernah cerita?.. kali
ini Min Jung yang bertanya.
“Bukan tak mau cerita,, hanya saja aku malas membahasnya” ucap Min Ji.
“Arasoyo (baiklah),, kau boleh ikut Min Ji “ujar So Eun.
“Kalo begitu,, aku ikut juga yaaa.. aku khan bisa melindungi kalian jika ada yang berani macam-macam” seru Min Jung.
“Siipplah.. kita pergi berempat” ucap So Eun.

*************
Di Taman SMA KBI

Terlihat Kim Bum,, Hyun Joong,, dan Geun Suk sedang duduk bersama di bangku taman.
“Jadi,, sore ini kau punya janji bertemu dengan penyiar wanita di taman ini,, tapi kenapa kau meminta kami
menemanimu?” tanya Hyun Joong.
“Karna penyiar wanita yang bernama So Eun itu membawa teman wanitanya,, bisa mati gaya aku jika menjadi
satu-satunya pria di antara kerumunan wanita” ucap Kim Bum.
“hahahaha… ternyata seorang Presiden Siswa bisa mati gaya juga yaaaa… “sindir
Geun Suk.
“ahhhhhh… kalian ini,, aku khan juga manusia biasa” bela Kim Bum.

*************

Di depan Gerbang SMA KBI

Terlihat 4 gadis cantik celingak-celiguk meihat ke sekeliling.
“Owhhh,, jadi ini yang namanya SMA KBI” gumam Min Jung
“Sebaiknya kita segera menemui Satpam Sekolah ini untuk menjelaskan kedatangan kita,, yuuukk”
ajak So Eun yang diikuti oleh Hye Sun,, Min Jug,, dan Min Ji.

****************

Setibanya di Pos Satpam

“Silyehamnida (permisi) Ahjusi” sapa So Eun
“Ye… Jega jom dowa derilkalyo? (bisa saya bantu)” tanya Pak Satpam.
“Jonen.. So Eun imnida,, I Saram (orang ini) Hye Sun,, I saram Min Jung dan Ge
saram (orang itu) Min Ji. Kami berasal dari SMA KGI. Kami telah membuat
janji untuk bertemu dengan Presiden Siswa SMA KBI yaitu Kim Bum sore ini
di Taman untuk melakukan wawancara” jelas So Eun.
“Ohhh begitu,, mari saya antar” ajak Pak Satpam.
“Gamsahamnida”jawab mereka berempat.

So Eun,, Hye Sun,, Min Ji,, dan Min Jung pun segera mengikuti langkah kaki pak satpam. Karena hari sudah menjelang sore,,
hanya ada beberapa siswa SMA KBI yang masih berada di lingkungan
sekolah,, kebanyakan sudah kembali ke asrama. Ini membuat mereka
berempat lebih nyaman karna bisa dengan bebas berjalan. Belum juga
sampai di tempat yang dituju,, langkah kaki mereka terhenti
karena mereka melihat pak satpam memberikan salam hormat kepada seorang pria
yang tak lain adalah Pak Nam Gil.
“Selamat sore Pak” sapa Pak Nam Gil
“Selamat sore,, mau kemana pak?… dan,, siapa siswi-siswi ini?” tanya Pak Nam
Gil.
“Ini siswi dari SMA KGI ingin bertemu dengan Kim Bum,, maka saya bermaksud untuk mengantarnya” ucap Pak Satpam.
“ohhhh,, kalo begitu silahkan,, tapi ingat… batas waktunya hanya sampai jam 9 malam” tegas
Pak Nam Gil
“Baik pak,, saya permisi” ucap Pak Satpam.

Mereka pun melanjutkan langkah kaki menuju Taman SMA KBI. Tak lama kemudian
mereka telah sampai…

*******

Bersambung….

Segini dulu ya chingu…

Bagi yang penasaran gimana kelanjutannya,,, apa yang akan terjadi di pertemuan pertama Kim Bum dan Kim So Eun?…

Nantikan part selanjutnya yaaa…

Saran dan Kritik sangat amat dinanti,, ditunggu,, dan diharapkan…

Dari lubuk hatiku yang terdalam *ceile bahasanya* ku ucapkan gamsahamnida… (^o^)

*****dieRenZ FuLL OF L O V E*****

si penyuka jeruk…