MinNeul's Home

{Mineulicius Story} Cause We Born To Belong Together


            1

Author : Dierenz

Length : 511 words

Main Cast : Lee Sungmin, Jung Haneul (OC)

Disclaimer : Lee Sungmin belongs to himself, SM Entertainment, his family and GOD. But the story belonging to me. His character which I wrote is mine. Copy-Paste my story is NOT ALLOWED without my permission.

Happy Reading Everyone^^

Ketika anak perempuan lain -mungkin- mengidolakan ayah mereka, ingin mempunyai suami seperti ayah mereka, tapi tidak begitu dengan Haneul. Perokok, yup.. Ayah Haneul adalah perokok berat dan ia tak mau punya suami seorang perokok. Ayahnya kasar, pemarah, sulit untuk berkomunikasi dengannya. Untung saja Haneul tidak menjadi anak ‘nakal’ akibat hasil didikan yang seperti itu. Kemudian ada bidadari mungil yang Haneul panggil Eomma. Ada ibu sang penyeimbang, ada ibu yang hatinya lembut. Entahlah, jika ibunya sama-sama keras, jika ibu tidak bersabar dan mengalah, -mungkin- kehidupan rumah tangga keluarga Jung tidak akan bertahan sampai sekarang. Haneul tidak bisa memungkiri bahwa ia bisa “hidup” berkat support dana dari kedua orang tuanya. Ia sangat berterimakasih akan hal itu. Tapi Haneul tak akan pernah bisa lupa peristiwa ketika ia berselisih paham dengan Ayahnya. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Ada keinginan untuk bisa keluar dari rumah. Namun lagi-lagi, bidadari mungilnya yang berhasil menahan keinginannya itu. Dan, ada sang penyelamat hidupnya, lelaki kesayangannya. Lelaki yang senyumnya melembutkan hati, suaranya menenangkan, Lee Sungmin.

Perpindahan orientasi. Ketika menjadi seorang anak, tugas Haneul adalah menjadi anak baik dan patuh pada kedua orang tuanya, berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi keduanya. Namun, ketika Haneul telah menikah, prioritas utamanya kini adalah ia, lelaki yang setiap hari Haneul sebut namanya, rindui kebersamaan dengannya, seorang lelaki yang membuat Haneul berjanji untuk menjadi pendamping terbaik baginya.            

            Sungmin, ia tak pernah sekalipun menghardik ataupun membentak Haneul. Ia tahu dengan pasti bahwa Haneulnya tak suka lelaki kasar. Semarah apapun Sungmin, ia akan berusaha untuk menyampaikannya dengan diksi yang tepat. Tak langsung meluapkan kemarahannya begitu saja. Mungkin karena hal itu juga yang membuat tak ada kata “berpisah” ataupun “putus” dalam kamus hubungan Sungmin-Haneul. Haneul bukanlah Sungmin yang dengan jeniusnya bisa mengelabui orang lain tentang apa yang sedang dirasakannya. Penuh dengan ekspresi, itulah Haneul. Sungmin dan orang lain akan dengan mudah menebak apa yang sedang dirasakannya saat itu melalui ekspresi wajahnya. Ketika Haneul marah, Sungmin tahu ia harus bersikap seperti apa. Tidak banyak berbicara. Hanya mendengarkan setiap kata-kata yang meluncur mulus dari bibir mungil Haneul dengan seksama dan penuh perhatiaan. Ia biarkan Haneul meluapkan kemarahannya. Tanpa membantahnya sama sekali. Setelah itu, Sungmin akan membiarkan Haneul sendiri. Setiap orang butuh waktu untuk mengembalikan pikirannya agar kembali jernih. Ketika dirasa cukup, Sungmin akan mulai mendekati Haneul, membicarakannya dengan baik-baik, tanpa berniat melukai atau menyalahkan perempuan kesayangannya itu. Apakah Haneul saja ataukah memang hampir seluruh perempuan mudah luluh? Hanya dengan beberapa patah kata saja, mood Haneul membaik. Ekspresi kecutnya mulai berganti dengan segaris senyum. Sejauh ini, Haneul dan Sungmin belum pernah bertengkar hebat. Mereka tahu dengan pasti bagaimana mengelola situasi yang dapat memungkinkan terjadinya konflik. Sungmin dan Haneul berasal dari dua keluarga berbeda, memiliki pola asuh yang berbeda pula. Sebuah konflik sangat mungin sering terjadi. Tapi cinta keduanya pun tak kalah hebat. Saling menjaga. Agar rasa itu selalu ada. Agar bisa terus jatuh cinta berkali-kali dengan orang yang sama. Sungmin adalah kenyamanan bagi Haneul, begitupun sebaliknya. Bagi Sungmin, seseram apapun hari yang dilaluinya, ketika ia pulang ke rumah, mendapati Haneul dan malaikat kecil mereka menyambutnya dengan senyum, rasa-rasanya semua hal menakutkan itu hilang.

           

================================

2 responses

  1. Ciyeeeeee haneul beruntung bngt sih bisa dapet suami yg baik n sabar kaya sungmin jadi iri deh 🙂

    November 3, 2013 at 2:31 AM

Leave a comment