MinNeul's Home

Flash Fiction

Protected: {Song Fic} 불편한 진실 (An Inconvenient Truth)


This content is password protected. To view it please enter your password below:


Home


Home

#30HariLagukuBercerita

Song 3

Title : Home

Length : 702 Words

Inspired by : Home-Westlife

Rumah, tempat berbagi cerita tentang hati.

Rumah juga tak pernah gagal memberikan kenyamanan, disanalah tinggal orang-orang yang selalu ada dihati.

Aku berjalan menyusuri Oxford Street, yang merupakan jalan utama di kota London, Inggris. Dengan lebih dari tiga ratus toko, jalan ini menjadi tempat belanja tersibuk dan terpadat di Eropa. Oxford Street merupakan jalan yang menjadi terminal bagi pusat-pusat perbelanjaan dan berbagai toko dengan merk terkenal, serta ratusan toko-toko yang lebih kecil. Ini adalah jalan perbelanjaan utama di pusat kota London, meskipun bukan yang paling mahal atau modis, dan jalan ini juga menjadi bagian dari daerah pusat perbelanjaan yang lebih besar seperti Regent Street, Bond Street dan jalan-jalan di sekitarnya.

(more…)


Someone In My Dream


Someone In My Dream

#30HariLagukuBercerita

Song 2

Title : Someone In My Dream

Length : 533words

Inspired by : Only Hope-Mandy Moore

Ia datang disaat yang tak bisa kutebak. Seseorang di alam mimpiku. Tanpa permisi, sesuka hati, lelaki itu berhasil mencuri perhatianku diawal pertemuan kami. Ingin kusapa ia, namun tak pernah bisa terlaksana. Kharisma dan pesonanya membuat bibir ini kelu. Benar, ia tampan. Rambut hitam ikal, kulit seputih susu, senyum manis dan mata yang selalu berbinar, membuatku terpana dengan apa yang ada pada dirinya. Bahkan aku merasa bahwa ia adalah karya seni Tuhan yang paling indah, terpahat sempurna. Terlalu sempurna untuk diriku yang tak sempurna.

(more…)


(Flash Fiction) One Side Love


One Side Love

 

Cast : Lee Sandeul and you

Sudah lama sejak pertama kali kutatap mata bening itu. Mata yang memancarkan rasa lembut dan ramah bagi siapa saja yang bertatapan dengannya. Sorot mata itu begitu teduh, mengalirkan rasa nyaman di relung hati.

Wajah yang terlukis indah, ditambah dengan senyuman kecil dan sapaan hangat, lengkap sudahlah pesonanya. “Deulie-ya,” gadis itu menyapaku. Mendengar suaranya adalah satu dari banyak kebahagiaan di hidupku.

“Lee Sandeul,” suaranya kini menyadarkan aku dari lamunan indah yang telah terangkai sejak pertama kali ia memanggil namaku, dulu.

Eo,”jawabku singkat.

Ige,” ia menyerahkan sebuah buku tulis padaku, “Kau bilang ingin meminjamnya bukan?”

Ne, gomawo,” hanya  kata itu yang terucap dariku.

Keurae, aku pergi dulu ya, annyeong,” ia baru saja ingin melangkahkan kaki ketika tanpa sadar kedua tanganku dengan gerakan kilat memegang pergelangan tangannya, erat. Rupanya sel-sel yang bersemayam di otakku sudah terlebih dulu memerintahkan tangan ini untuk mencegah -gadis pembawa kebahagiaan- bagiku itu pergi.

Chakaman,” kedua tanganku masih melekat di pergelangan tangannya.

Wae?” gadis yang hari itu mengenakan dress berwarna biru muda mengangkat sebelah alisnya.

“Eung,” aku menarik nafas berusaha mengisi paru-paruku dengan oksigen sebanyak yang aku bisa. Sejurus kemudian pandanganku sudah tertuju pada kedua bola matanya yang indah, berusaha menyampaikan kata-kata yang ingin kuucapkan lewat mata kami yang saling bertatapan,“Tahukah kau, sudah sejak lama aku menyukaimu. Apakah kau bisa merasakan detakan jantungku yang tak beraturan setiap kali bertatapan denganmu? Kadang ia berdetak dengan cepat ketika kau tersenyum, lalu melemah saat kau menunjukan wajah murungmu. Bahkan, ketika aku berbicara dengan orang lain pun, hanya wajahmu yang menari-nari dipikiranku. Bagaimana aku harus mengekspresikan rasa ini? Akankah kau menerima hatiku? Aku ingin bersama denganmu, memberikan kebahagiaan padamu. I love you – till the end of this world. Will you be with me?”

Gadis itu mengerutkan keningnya, “Deuli-ya, waeyo? Apa ada yang ingin kau katakan? Kenapa dari tadi diam saja?”

Aku melepaskan tangannya, “Aniya,”ucapku lemah.

Dan pada akhirnya aku tak pernah sanggup mengungkapkannya.  Inilah aku, seorang lelaki yang hanya bisa mencintai dalam diam.

Words Count : 300

Kontes FanFic-Flash Fiction ELF Books berhadiah novel Perfect Ten karya Delia Angela


Cinta yang menyembuhkan


Cinta yang menyembuhkan

Hanna010192 : Homesick TT____TT

Itulah status yang kutulis di akun jejaring sosial milikku beberapa menit yang lalu setelah sebuah  alarm membangun tidurku yang tidak nyenyak. Udara pagi di daerah Apgujeong, Seoul memang sudah mulai hangat, tidak sedingin hari-hari kemarin dimana salju masih menyelimuti hampir seluruh jalanan. Tapi, aku masih enggan beranjak dari tempat tidurku, tubuhku seakan-akan melekat di sprei berwarna oranye dan kuning ini. Kutatap jam kecil yang terletak di meja kecil sebelah tempat tidur, pukul 06.00 AM KST. Hari ini aku ada kelas tepat jam 08.00 AM KST,  sementara belum ada niatan sedikitpun untuk bangun dari kasur empuk ini. Kuraih bantal jeruk milikku, dan kubenamkan wajahku kembali. ‘Let me sleep for a while, I’m still sleepy.’

(more…)


Daftar Tulisan #20HariNulisDuet


Day 1 “Persahabatan”, The Story Of Edelweis & Sunflower  @andray1009 & @ittibanwife

Day 2 “Ketulusan”, Ketulusan Itu Bernama Ibu @ittibanwife & @SeiraAiren

Day 3 “Komitmen”, Satu Kali lagi @ittibanwife & @crystalzizahh

Day 4 “Kepercayaan”, The Meaning Of Trust @ittibanwife &  @martadina_nana

Day 5 “Melepaskan”, Januari Yang Lalu @ittibanwife & @myondubu

Day 6 “Menggenapi”, Complete Me @ittibanwife & @violetkecil

Day 12 “Dewasa”, Sepenggal Kata Dari Sahabat  @ittibanwife & @ditakw_

Day 13 “Luka”, Pembunuhan Oleh Kata  @ittibanwife & @Victoriadoumana

Day 14 “Perpindahan”, This not END But AND @ittibanwife & @Deson1018

Day 16 “Sempurna”, Perfection  @ittibanwife & @ShelaHarjono

Day 17 “Tangis”, Regrets @ittibanwife & @SyifanaNurul

Day 18 “Tentang Kamu”, Tentang Kamu  @ittibanwife & @nandayubadiah

 


Regrets


#20HariNulisDuet Day 17

Author : @ittibanwife & @SyifanaNurul

 

Sudah cukup jauh aku melangkah, melewati lorong-lorong usia yang terus melaju. Mungkin perjalanan ini membuat aku lelah. Dan memang sudah pasti melelahkan. Sebab, meski di sepanjang jalan ini aku melewati banyak keindahan yang menyegarkan, tapi juga tidak sedikit rintangan yang menghambat, mengusik jalur lurus yang aku kehendaki.

(more…)


Perfection


#20HariNulisDuet Day 16

Author : @ittibanwife & @ShelaHarjono

Sempurna itu saat matahari terbit di ufuk timur untuk mengawali hari

Sempurna itu kala rembulan berpendar keperakan menghiasi angkasa

Sempurna itu muncul di saat semua hal berjalan dengan seharusnya

Sempurna adalah keberadaanmu disini, menjadi sandaranku

(more…)


This Is Not END But AND


#20HariNulisDuet Day 14

Author : @ittibanwife & @Deson1018

Aku menghentikan langkahku sesaat. Menunggu dirinya memanggil namaku, mencegahku untuk pergi. Tak ada suara. Ketika ku redamkan egoku dan menoleh kebelakang, ku dapati dia telah pergi. Jauh meninggalkan aku.

Aku menatap lurus ke depan, kuseret kedua kaki yang terasa berat untuk dilangkahkan. Aku berjalan menuju tempat tujuanku, tanpanya. Aku tarik nafasku yang terasa berat oleh airmata. ‘Aku tidak boleh menangis.tidak boleh’. Semakin ku tahan, semakin deras air mata ini.

Begitu banyak orang berlalu lalang disekitarku, disini sangat ramai namun tidak dengan hatiku. Perasaan yang sulit untuk dijelaskan. Aku meletakkan tangan kanan di dada, memastikan denyut jantungku masih terasa. Kutepuk-tepuk perlahan dadaku, berharap rasa sakit ini bisa berkurang.

(more…)


Pembunuhan Oleh Kata


#20HariNulisDuet Day 13

Author : @ittibanwife & @Victoriadoumana

Mengapa tak sanggup ku melawan kata-kata yang menghujaniku. Tak dapat ku membalasnya. Hanya menorehkan guratan di hatiku.

”Jelek!”

Kumenundukkan kepalaku, seperti kura-kura menyembunyikan kepalanya.

”Bodoh kamu, ini hanya tempat orang-orang Cakap bukan orang sepertimu!”

Kumenyingkir tanpa berpaling.

Ku tak ingin kembali ke tempat itu, aku ingin diam di kamarku yang damai. Dimana kudapati ketenangan dan diriku seorang.

”Mengapa anak itu bolos sekolah lagi!” Ayah berteriak memarahi ibuku.

”Sudahlah Pak, ia ingin menyendiri dulu!” Bela ibu.

”Kamu selalu memanjakannya! Jangan dibiarkan seperti itu!”

Habis itu ayah berlari ke kamarku, dengan sabuk di tangannya.

(more…)


Sepenggal Kata Dari Sahabat


Sepenggal Kata Dari Sahabat

#20HariNulisDuet Day 12

Author : @ittibanwife & @ditakw_

Mataku tertuju pada sosok perempuan yang berdiri di seberang jalan minimarket tempat dimana aku berada sekarang. Apa itu dia?

Perempuan itu menyeberang hingga sampai di depan minimarket. Iya, itu dia, seseorang yang aku kenal. Ia membawa sebuah kotak plastik cukup besar yang di dalamnya masih terdapat beberapa buah kue.

Aku berpikir apakah aku harus menyapanya atau tidak saat dia mulai berjalan menyusuri trotoar jalan. Meski aku masih ragu, tapi kakiku bergerak menyusulnya, meninggalkan semua barang yang tadinya akan kubeli dari minimarket. Aku tidak tahu kemana, tapi aku terus mengikutinya. Kami tak berjalan terlalu jauh hingga sampai ke sebuah rumah kecil, bahkan lebih kecil daripada garasi rumahku.

(more…)


Complete Me


#20HariNulisDuet Day 6
Author : @ittibanwife & @violetkecil
Pagi ini, matahari bersinar dengan cerahnya, memberikan kehangatan bagi para penduduk bumi. Aku melangkahkan kaki ke luar rumah dengan riang.  Banyak yang harus aku kerjakan hari ini. Sebentuk senyum terukir di wajahku ketika aku membayangkan asiknya mempersiapkan berbagai hal untuk pernikahanku.

Aku melihat lagi daftar hal-hal yang harus kerjakan hari ini. Gedung dan dekorasinya sudah selesai, undangan sudah, dan hari ini adalah fitting terakhir baju pengantin. Aku mengemudikan mobil dengan pelan menuju sebuah butik di kawasan Apgujeong. Aku harusnya bahagia. Mencoba gaun yang akan aku kenakan hari ini, gaun yang waktu itu dia pilihkan untukku. Tapi kebahagian itu terasa hambar. Aku tidak bisa mengharapkan kehadirannya di sisiku. Tersenyum dan berkomentar.

(more…)


Januari Yang Lalu


#20HariNulisDuet Day 5

Author : @ittibanwife & @myondubu

Januari Yang Lalu

Januari yang lalu, aku masih melihatnya dengan mantel cokelat favoritnya, berjalan diantara timbunan salju yang menutupi sebagian besar jalanan sepanjang Apgujeong Road.  Aku melihatnya berjalan menunduk tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

(more…)


The Meaning Of Trust


The Meaning Of Trust

#20HariNulisDuet Day 4

Author : @ittibanwife &  @martadina_nana

Ada yang mengatakan kalau kepercayaan itu sangatlah mahal dan tak terkira harganya, dan inilah sebuah kisah tentang kepercayaanku dan suamiku.

*****

Masih terekam dengan jelas dalam ingatan ketika hari itu aku harus melepasnya pergi. Bukan pergi meninggalkanku tapi pergi untuk menggapai masa depan yang telah kami rangkai bersama.  Saat itu dia menyerahkan sebuah amplop putih yang membuatku harus memilih. Memilihnya tetap tinggal bersamaku dan menghancurkan impiannya, atau melepaskannya untuk memenuhi impiannya yang berpengaruh besar pada masa depan kami.  Pergolakan batin terjadi padaku. Ini bukanlah pilihan yang mudah. Keduanya memiliki resiko tersendiri. Jika aku egois, bisa saja aku memintanya untuk tetap tinggal bersamaku dan merelakan impiannya. Tapi, apakah aku setega itu?

(more…)


Satu Kali Lagi


Satu Kali Lagi

#20HariNulisDuet – Day 3

 Type: Flashfiction

Author: @ittibanwife & @crystalzizahh

Semua masih tertidur. Sunyi..
Mungkinkah itu perbedaan mendasar hidup dan mati?
Hidup itu ramai dan mati itu sunyi. Pikiranku kacau. Semua ide gila tentang cara bunuh diri melesat masuk ke kepalaku. Begitu banyak, begitu padat, begitu ramai. Membuat kehilangan kendali atas pikiranku sendiri. Ada apa denganku?
(more…)


Ketulusan Itu Bernama Ibu


#20HariNulisDuet – Day 2

 Type: Flashfiction

Author: @ittibanwife & @SeiraAiren

Ketulusan Itu Bernama Ibu

Tik… Tok… Tik.. Tok..  detak jarum jam dalam ruangan berukuran 10×15 cm itu menjadi satu-satunya suara yang terdengar. Seorang gadis dengan pandangan sayu terus memandangi pergerakan jarum jamnya. Tak terasa,waktunya berangkat. Ia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu dan  menempuh perjalanan menuju bandara.

******

 Pesawat yang  ditumpanginya telah landing, “Ibu, aku pulang,”batin gadis itu, pertama kali terlintas keinginannya untuk bertemu ibunya setelah beberapa tahun. Kerinduan yang begitu membuncah membuat dadanya terasa sesak. Dalam pikirannya yang terbayang hanyalah sapaan lembut, pelukan hangat dan senyuman yang terukir di wajah ibunya.                                        (more…)


The Story of Edelweis and Sunflower


#20HariNulisDuet – Day 1

Type: FlashFiction

Author: @andray1009 & @ittibanwife

(Project Duet Fashion Terorist’s Wife with Handel & Gretel Owner’s Wife)

Happy Reading ^-^

Don’t forget to leave your comment, gamsahamnida my beloved reader :3

Pagi ini, dengan bertumpuk buku dipelukannya, MinHee berlari menuju i-lounge (semacam internet corner di kampus) untuk mengerjakan tugasnya. Tapi saat ia hendak masuk ke ruangan itu, seorang gadis menabraknya tanpa sengaja. “Hey!” terdengar nada kesal dalam suara MinHee. Semua buku-buku dalam pelukannya terjatuh dan berserakan di koridor. Gadis yang menabrak MinHee terlihat panik, namun segera tertutupi oleh senyumannya, “Mianhamnida, aku tak sengaja.” dan ia pun membantu MinHee membereskan buku-bukunya.

Gadis yang menabrak MinHee memicingkan mata, ada sesuatu yang menarik perhatiannya, sebuah buku bertuliskan ‘Like A Flower’. “Chogi, apa ini buku punyamu?” tanyanya pada MinHee.

“Ne, itu milikku. Ada apa?” tanya MinHee.

Haneul tersenyum, “Apa kau penyuka bunga?”

MinHee terlihat memutar bola matanya, lalu mengangguk pelan, “Aku suka bunga matahari,” jawabnya.

Gadis itu berdiri, membungkukkan badannya lalu memperkenalkan dirinya, “Annyeonghaseyo, Jung Haneul imnida. Bangapseumnida.”

MinHee balas membungkuk, “Annyeong, Han MinHee imnida.” kata MinHee. “Oh ya, kau juga suka bunga?” tanyanya.

“Ne, ne, ne.” Haneul menjawab dengan antusias, “Nan, edelweis princess.” Haneul menunjukkan cincin dengan kelopak bunga edelweis di jari manisnya.

“Wow, cantik sekali cincinmu itu. Wah, kebetulan, aku mendapatkan tugas untuk menulis ensiklopedi mini tentang flora. Boleh aku minta waktumu sebentar?” tanya MinHee semangat.

Haneul mengangguk dan mengikuti MinHee yang sudah terlebih dahulu berjalan menuju perpustakaan.

(more…)